Liputan6.com, Jakarta Orgasme adalah salah satu perasaan paling nikmat yang dirasakan manusia pada saat-saat tertentu, khususnya ketika sedang terlibat dalam aktivitas seksual.
Kendati terasa nikmat, namun sebetulnya orgasme yang dirasakan selama ini belum tentu mencerminkan kenikmatan yang maksimal. Ini semua bisa diakali dengan cara kita bernapas pada detik-detik mencapai titik orgasme.
Baca Juga
Coba Anda ingat baik-baik bagaimana Anda mengatur pernapasan detik-detik menjelang tercapainya orgasme. Apakah Anda menarik napas dalam-dalam atau justru menahannya?
Advertisement
Umumnya, orang akan cenderung lebih sering menahan napasnya ketika mau capai orgasme. Menurut seorang seksolog bernama Jessica O’Reilly, menahan napas justru menghambat seseorang untuk merasakan orgasme yang sebetulnya.
Memang pencapaian orgasme kerap membuat seseorang lupa bernapas sampai dirinya lebih memilih untuk menahannya dan memfokuskan diri pada perasaan nikmat yang terlahir seiring dengan keluarnya cairan ketika orgasme.
“Menahan napas saat seks, terutama detik-detik menuju puncak orgasme sebetulnya membuat perasaan nikmat orgasme kurang maksimal lantaran oksigen yang masuk ke dalam tubuh Anda menjadi lebih minim kadarnya,” jelasnya kepada Self.com, mengutip Kamis (19/1/2017).
Jessica berpendapat, jika seseorang ingin merasakan kenikmatan orgasme yang sebenarnya, maka ia harus menarik napas sedalam-dalamnya sebelum mencapai orgasme.
Ini membuat sirkulasi oksigen dalam darah dan tubuh secara menyeluruh lebih teratur sehingga perasaan nikmat saat orgasme pun terasa lebih maksimal.