Liputan6.com, Jakarta Kondisi pemimpin tertinggi gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus, masih belum membaik. Paus Fransiskus mengalami dua episode gagal napas akut pada Senin, 3 Maret 2025 sore.
“Hari ini, Bapa Suci menderita dua episode insufisiensi pernapasan akut, yang disebabkan oleh akumulasi lendir endobronkial yang signifikan dan akibat bronkospasme," kata tim Vatikan dalam pernyatan resmi dari Holy See Press Office pada Senin, 3 Maret 2024 waktu Roma, Italia.
Advertisement
Baca Juga
Tim dokter pun segera mengangkat lendir tersebut dari paru Bapa Suci untuk membantu agar pernapasan pria asal Argentina itu membaik.
Advertisement
"Oleh karena itu, dua bronkoskopi dilakukan untuk mengeluarkan sekresi yang banyak," lanjut Holy See Press Office mengutip Selasa, 4 Maret 2025.
Pria berusia 88 tahun itu lalu melanjutkan penggunaan masker oksigen dan ventilator untuk membantu pernapasannya.
"Pada sore hari, ventilasi mekanis non-invasif dilanjutkan."
Paus Fransiskus Kooperatif Jalani Perawatan
Meski kondisi kesehatannya kurang baik tapi Bapa Suci umat Katolik itu tetap waspada dan kooperatif dalam menjalani perawatan perawatan di rumah sakit.
Kondisi yang terjadi pada Senin, 3 Maret 2025 adalah penurunan kesehatan yang serius ketiga kalinya sejak ia dirawat di Rumah Sakit Gemelli Roma, Italia 18 hari lalu karena pneumonia.
Update Hasil Tes Darah: Tidak Ada Infeksi Baru
Hasil tes darah Paus Fransiskus tidak berubah. Terlihat juga dari hasil laboratorium bahwa tidak ada leukositosis (jumlah sel darah putih yang tinggi). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada infeksi baru, dan penumpukan lendir hanyalah konsekuensi dari pneumonia yang dialami Paus sebelumnya.
Kondisi kesehatan yang tidak baik membuat Paus Fransiskus tidak bisa memimpin prosesi dan misa pada hari Rabu Abu yang jatuh pada esok, 5 Maret 2025. Rabu Abu menandai hari pertama masa Prapaskah, periode enam minggu menjelang Paskah.
Advertisement
Umat Katolik Doakan Paus Fransiskus
Ratusan umat Katolik berkumpul di luar Lapangan Santo Petrus Vatikan pada hari Senin malam berdoa bagi kesehatan Paus.
Banyak yang membawa rosario saat mereka berjalan melintasi jalan berbatu menuju Basilika seperti mengutip BBC News.
Mereka yang berdoa termasuk pastor, biarawati, dan umat Katolik yang datang ke Vatikan untuk berziarah merayakan Tahun Yubelium.
"Saya datang setiap malam untuk berdoa, tetapi malam ini saya cukup khawatir," Javier, seorang pastor Rumania.
"Kami masih punya harapan, tetapi tampaknya tidak baik," lanjutnya.
