Liputan6.com, Jakarta Kesemutan sering kali terjadi tiba-tiba, ketika sedang tidur atau bermain gawai. Dan, cara yang paling sering dilakukan untuk meredakan rasa tidak enak itu dengan meluruskan kaki dan mendiamkan bagian tubuh yang kesemutan.
Namun, jangan pernah menganggap sepele masalah kesemutan. Sebab, kesemutan yang terjadi terus menerus (bersifat datang dan pergi) dapat membahayakan kesehatan, terutama memengaruhi sistem saraf.
Advertisement
Baca Juga
"Kesemutan yang dialami itu sebenarnya alarm atau peringatan bahwa tubuh sedang mengalami gangguan. Apa yang Anda rasakan (kesemutan), itulah yang sedang terjadi pada sistem saraf," kata Konsultan Neurologis Departemen Neurologi FKUI RSCM dr Manfaluthfy Hakim, SpS(K) dalam acara Bergerak Bersama #LawanNeuropati di Hotel Borobudur, Jakarta pada Kamis (23/3/2017).
Dikarenakan kesemutan termasuk salah satu gejala neuropati (kerusakan sel saraf tepi), lanjut Manfaluthfy, harus segera diobati guna mencegah kerusakan sel saraf yang semakin parah.
Pada kasus kesemutan yang sering terjadi dan tidak diobati akan menyebabkan terjadinya nyeri dan baal (mati rasa pada bagian tubuh tertentu). "Kalau sudah baal, tandanya sudah parah,"Â katanya.
Untuk mencegah kesemutan, hindari duduk bersila terlalu lama dan biasakan meluruskan kaki setiap beberapa menit agar saraf pada bagian itu lebih rileks.