Liputan6.com, Jakarta Pihak manajemen RS Kanker Dharmais menolak membayar uang tebusan yang diminta oleh penyebar ransomware WannaCry yang menyerang puluhan komputer di rumah sakit ini.
"Tidak. Kami tidak memberikan tebusan," kata Direktur Utama RS Kanker Dharmais Jakarta, Abdul Kadir, di lobi rumah sakit pada Senin (15/5/2017).
Abdul, mengatakan, sang penyebar menginginkan tebusan sekitar Rp4 juta per komputer. Sementara komputer yang terinfeksi berjumlah 60 dari total 600 komputer di rumah sakit ini.
Advertisement
"Kami instansi pemerintah tidak bisa seenaknya mengeluarkan uang tanpa dasar hukum yang kuat," kata Abdul lagi.
Kini, ke-60 komputer sedang diamankan dan menjalani sterilisasi. Guna mencegah terinfeksi serangan virus lagi, Abdul mengatakan pihaknya akan melakukan beberapa hal.
"Kita akan mengupgrade sistem, ditingkatkan lagilah Windows-nya. Lalu, pemasangan antivirus yang terupdate, serta melakukan perawatan instalasi jaringan," katanya menekankan.