Tips Dokter Soal Pakai Pantyliner dan Pembalut

Penggunaan pembalut atau pantyliner yang tidak tepat membuat area tersebut lembap yang memicu perkembangbiakan bakteri.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 21 Jul 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2017, 18:00 WIB
Perlukah Pakai Pantyliner?
Penggunaan pembalut atau pantyliner yang tidak tepat membuat area tersebut lembap yang memicu perkembangbiakan bakteri.

Liputan6.com, Jakarta Tidak bisa asal-asalan saat sedang memakai pembalut atau pantyliner. Penggunaan pembalut atau pantyliner yang tidak tepat membuat area tersebut lembap yang memicu perkembangbiakan bakteri di area kewanitaan.

Guna mencegah area kewanitaan lembap berlebihan saat menstruasi, dokter spesialis kebidanan dan kandungan Boy Abidin mengingatkan wanita cara memakai pembalut atau pantyliner yang tepat.

"Wanita sering tidak sadar saat ia terserang bakteri karena panas dan lembap. Bakteri ini dapat menyebabkan gatal, iritasi, sampai penyakit serius. Karenanya, wanita perlu memakai produk dengan perlindungan tepat," kata dokter Boy dalam video Klikdokter 'Cara Alami Menjaga Kesehatan Area Kewanitaan' di Vidio.com ditulis Jumat (21/7/2017).

Cara menjaga area kewanitaan tidak lembap berlebihan saat memakai pembalut atau pantyliner adalah:

1. Perhatikan kandungan bahan

"Untuk membantu menghambat pertumbuhan bakteri, pilih pembalut mengandung antiseptik alami yang aman untuk organ kewanitaan seperti daun sirih," kata dokter Boy.

2. Perhatikan cara pemakaian

Hindari penggunaan pembalut dan pantyliner terlalu lama. Pastikan mengganti pembalut atau pantyliner secara rutin setelah buang air kecil atau air besar. Atau bisa juga menggunakan patokan jam yakni ganti setiap tiga jam sekali. 

Saksikan juga menarik video berikut :

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya