Cerita Penyelam yang Selamat Setelah 2 Hari Nyaris Tanpa Udara

Seorang penyelam gua terjebak di bawah laut selama dua hari lebih dengan pasokan udara yang terbatas.

oleh Nilam Suri diperbarui 25 Jul 2017, 21:45 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2017, 21:45 WIB
penyelam
Seorang penyelam gua terjebak di bawah laut selama dua hari lebih dengan pasokan udara yang terbatas.

Liputan6.com, Jakarta Apa ketakutan terbesar Anda? Untuk seorang penyelam, mimpi terburuk mereka mungkin adalah terjebak di dalam gua bawah air dengan pasokan udara seadanya.

Inilah yang terjadi pada Xisco Gracia, penyelam berusia 54 tahun yang terjebak dalam kantung udara kecil di sebuah gua bawah air yang berada di bawah pulau Spayol, Mallorca.

Kehabisan oksigen tambahan, Gracia tidak memiliki makanan dan kemungkinan selamat yang sangat kecil. Dan dia duduk di gua kecil di bawah air itu, sendirian selama 60 jam, menunggu diselamatkan.

Menurut laporan BBC, mengutip Men's Health, Selasa (25/7/2017), Gracia dan temannya Gulillem Mascaro sedang bergerak meninggalkan gua ketika mereka tak sengaja menggoyangkan batuan sedimen di gua tersebut--membuat mereka jadi sulit melihat. Setelahnya, mereka menyadari panduan nilon yang mereka perlukan untuk keluar dari gua tersebut rusak.

Menurut BBC, kedua penyelam itu memerlukan waktu satu jam untuk mencari jalan, yang akhirnya menghabiskan hampir semua pasokan oksigen. Mereka terpaksa memasuki gua kecil yang memiliki kantung udara yang sebelumnya ditemukan Gracia.

Memilih untuk Menunggu

Keduanya lalu menyadari, mereka hanya memiliki cadangan oksigen untuk satu orang keluar gua.

"Kami memutuskan, aku akan tinggal dan Mascaro akan keluar mencari bantuan. Dia lebih kurus dan membutuhkan lebih sedikit udara. Aku juga lebih berpengalaman bernapas di dalam gua, yang memiliki kadar karbon dioksida lebih tinggi," ujar Gracia pada BBC.

Jadi pergilah Mascaro, dan Gracia berusaha mengambil posisi senyaman mungkin sambil menunggu bantuan. Sambil menunggu, dia menyadari bahwa air di dalam gua itu bisa diminum. Hal ini membantu menghilangkan haus tapi merusak kualitas udara--yang kadar karbon dioksidanya hampir mencapai 5 persen.

Udara di atas tanah hanya memiliki kandungan karbon dioksida sebesar 0.04 persen.

Selama lebih dari dua hari, Gracia berusaha melawan halusinasi dan kelelahan yang disebabkan oleh karbon dioksida. Belum lagi rasa lapar dan ketakutan bahwa dia tidak akan pernah ditemukan.

Untungnya, tim penyelamat akhirnya muncul di dalam gua tersebut.

Menurut artikel BBC, satu bulan setelah diselamatkan, Gracia kembali ke dalam air, menjelajahi gua-gua bahwa laut.

"Saya telah menghabiskan 24 tahun mengeksplorasi bawah tanah," ujar Gracia pada BBC. "Hal itu sudah mendarah daging."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya