Horor Wabah Kolera, Yaman Siapkan Rencana Darurat

Yaman telah mempersiapkan rencana darurat guna melanjutkan perjuangan melawan kolera.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Agu 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2017, 14:00 WIB
Wabah kolera di Yaman
Seorang bocah Yaman dirawat akibat terjangkit wabah kolera (1/7/2017). (AP Photo/Hani Mohammed)

Liputan6.com, Jakarta Yaman telah mempersiapkan rencana darurat guna melanjutkan perjuangan melawan kolera. Upaya ini dilakukan di tengah peningkatan sistem sanitasi, dan menyediakan air bersih, serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai wabah tersebut, kata beberapa pejabat, Selasa (8/8/2017).

"Jumlah korban meninggal akibat kolera naik jadi 1.940 dan kasus dugaan menjadi 463 ribu pada Minggu," kata Abdulhakim Al-Kuhlani, juru bicara Kementerian Kependudukan dan Kesehatan Masyarakat di Sana'a.

"Kami memiliki rencana darurat nasional yang dipusatkan pada peningkatan pengawasan wabah, penyediaan tim reaksi luas dan obat yang diperlukan, serta pembukaan pusat perawatan di seluruh republik ini," kata Al-Kuhlani.

Juru bicara Kementerian Kesehatan itu di bawah pemerintah yang sah di Aden, Mohammed Mustafa Yasin, mengatakan rencana mereka dipusatkan pada kebersihan lingkungan hidup.

"Berbagai upaya untuk mengendalikan kolera memerlukan kerja sama di kalangan semua sektor, seperti Kementerian Kesehatan, dana kebersihan, masyarakat sipil dan media," Yasin menjelaskan, sebagaimana dikutip Xinhua.

"Kami juga melancarkan kegiatan pendidikan kesehatan dari-rumah-ke-rumah."

Lebih dari 1 juta anak yang menderita gizi buruk akut, termasuk hampir 200 ribu menderita gizi buruk sangat akut, terjebak di daerah yang paling parah dilanda wabah kolera mematikan, demikian peringatan Save the Children pekan lalu.

Para pejabat Yaman mengatakan jumlah kasus dugaan per hari telah merosot sedikit dalam beberapa pekan belakangan di beberapa daerah berkat campur-tangan yang cepat dan efektif.

"Di Aden, kami sekarang menerima puluhan kasus dugaan per hari. Dalam beberapa bulan pertama wabah tersebut, kami menerima ratusan kasus dugaan per hari," kata Yasin.

"Berita baiknya, sebanyak 99,6 persen kasus dugaan dapat diobati."

Ambruknya sistem kebersihan dan kesehatan, rusaknya prasarana air dan gizi, semua konsekuensi langsung akibat perang yang terus berkecamuk selama lebih dari dua setengah tahun, membuat rakyat makin rentan terhadap kolera, kata lembaga bantuan. Mereka menyerukan ditingkatkannya bantuan buat negara Arab itu. (AntaraNews) *

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya