4 Tanda Masalah Kesehatan yang Muncul di Ketiak

Ketiak dapat menghasilkan bau dan masalah kesehatan yang tidak boleh diabaikan.

oleh Umi Septia diperbarui 22 Agu 2017, 15:30 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2017, 15:30 WIB
masalah kesehatan di ketiak
Ketiak dapat menghasilkan bau dan masalah kesehatan yang tidak boleh diabaikan.

Liputan6.com, Jakarta Ketiak merupakan kelenjar penghasil keringat yang harus dijaga kebersihan dan kesehatannya. Mengutip laman Step to Health, Selasa (22/8/2017), terkadang ketiak menghadapi ketidakseimbangan hormonal. Selain itu, ketiak juga menunjukkan tanda-tanda yang tidak boleh Anda abaikan.

1. Bau tidak sedap

Bau ketiak dialami banyak orang. Hal ini disebabkan keringat pada ketiak yang menjadi sarang berkembangnya bakteri yang menyebabkan bau asam.

Cara untuk mengatasinya adalah dengan mandi minimal dua kali sehari dan penggunaan deodoran yang tepat setiap hari.

Namun, saat bau menjadi sangat kuat dan sulit dihilangkan, hal ini bisa menandakan bahwa Anda mengalami masalah tiroid atau perubahan hormonal.

Selain itu, jika baunya mirip dengan buah busuk atau cat kuku, ini bisa terkait dengan ketoasidosis, yaitu kondisi kemampuan tubuh memproses gula berkurang. Hal ini mengarah pada diabetes atau gejala diabetes.

2. Gatal

Sensasi gatal di area ketiak bisa terjadi saat bulu ketiak Anda kembali tumbuh setelah dicukur. Biasanya hal ini merupakan pertanda iritasi kulit atau reaksi dari krim dan deodoran.

Namun jika rasa gatal sulit dihilangkan dan disertai gejala lain seperti bercak merah atau sel kulit mati, ini mengindikasikan pertumbuhan jamur di area ketiak.

3. Nyeri

Rasa sakit atau nyeri di ketiak dapat disebabkan otot yang tegang. Hal ini bisa terjadi pada orang yang memiliki tingkat latihan yang tinggi dan rutin.

Rasa nyeri biasanya bersifat sporadik dan hilang setelah cukup mendapatkan istirahat. Namun dalam beberapa kasus, rasa sakit itu mungkin pertanda kelenjar getah bening atau lesi yang membengkak di daerah tersebut.

4. Ruam

Lingkungan hangat dan lembab yang menyebabkan daerah ini berisiko terkena infeksi jamur.

Kombinasi ini mendorong pertumbuhan jamur yang bisa menyebabkan ruam bersamaan dengan gejala lainnya termasuk gatal dan kemerahan.

Reaksi ini juga bisa diakibatkan oleh alergi, kelebihan panas dan gesekan. Untuk mengatasinya, konsultasikan dengan dokter Anda sesegera mungkin untuk menentukan pengobatan yang tepat.

Saksikan video menarik berikut:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya