5 Alasan Sarjana Filsafat Pantas Jadi Rebutan di Perusahaan Besar

Perusahaan memiliki kualifikasi dalam merekrut karyawan. Bagaimana dengan para lulusan filsafat? Layakkah mereka bekerja di perusahaan?

oleh Aretyo Jevon Perdana diperbarui 22 Jan 2018, 11:30 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2018, 11:30 WIB
[Bintang] Jurusan yang Jarang Banget Diminati saat SNMPTN 2015 (Part 3)
Inilah alasan lulusan filsafat layak mendapat tempat di perusahaan

 

Liputan6.com, Jakarta Sebagian orang mungkin akan bertanya-tanya, mereka yang lulus dari Fakultas filsafat nanti akan bekerja sebagai apa? Umumnya, lulusan Filsafat akan menjadi seorang peneliti atau jurnalis.

Memiliki idealisme yang tinggi menjadi ciri khas dari para lulusan filsafat, demikian disampaikan Global HR Director di General Electric Karine Scelles, mengutip Linkedin, Senin (22/1/2018).

Karine mengakui dirinya merupakan lulusan filsafat yang bekerja di perusahaan. Hal ini diakuinya setelah 15 tahun bekerja di perusahaan menjadi sumber daya manusia (SDM) profesional. Menurutnya, hal ini merupakan sesuatu yang agak melenceng dari jalur.

Namun demikian, melalui tulisannya di Linkedin tersebut, Karine membagikan alasan logis mengapa lulusan filsafat layak untuk menjadi pertimbangan dalam perekrutan SDM. Apa saja itu? Berikut ulasannya.

1. Filsafat itu sulit

Dalam menempuh pendidikan filsafat, mereka dihadapkan pada situasi yang sulit. Mempelajari ilmu filsafat membutuhkan penalaran yang tinggi, pikiran yang kritis, dan kemampuan menulis yang baik. Analogi yang tepat untuk menggambarkan alasan ini adalah ketika seseorang mendaki gunung, dia harus memiliki perbekalan yang cukup, stamina, dan ketahanan fisik yang baik.

2. Filsafat mengajarkan cara menyampaikan gagasan kompleks dengan jelas dan tepat

Ibu dari segala ilmu ini mengajarkan bagaimana mendengarkan dan kemudian berkomunikasi. Ilmu filsafat didasarkan pada dialog, baik dengan lawan bicara maupun diri sendiri. Ilmu ini membuat orang akan terus bertanya-tanya pada diri sendiri, apakah gagasan yang sudah dibangun sudah tepat dan bagaimana menyusun argumen dari gagasan tersebut.

Mempelajari filsafat berarti juga mendalami bagaimana gagasan dibangun melalui berbagai perspektif, kemudian disampaikan dengan argumen yang lugas dan masuk akal. Inilah mengapa lulusan filsafat dapat menjadi seorang pengacara dan sales yang baik.

 

Simak juga video berikut ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mampu beradaptasi dengan cepat

ilustrasi pekerja senior dengan pekerja muda
Lulusan filsafat mampu beradaptasi dengan cepat dalam suatu perusahaan

3. Lulusan filsafat dapat beradaptasi dengan cepat

Para lulusan filsafat memang dapat dengan cepat masuk ke lingkungan yang baru. Ini karena mereka dilatih untuk mempertanyakan asumsi, memetakannya pada beberapa pikiran logis, lalu menyampaikannya. Hal ini sangat diperlukan karena perusahaan kerap memiliki masalah yang kompleks. 

4. Filsafat memiliki pendekatan holistik

Inilah yang menyebabkan filsafat disebut sebagai ibu dari segala ilmu. Pada penerapannya, mereka yang mempelajari ilmu filsafat dapat dengan mudah mempelajari ilmu lainnya. Mereka kerap dengan mudah menemukan ide yang inovatif dan mampu menentukan pilihan dengan baik dan bijak.

5. Filsafat dapat mengembalikan tujuan perusahaan untuk tidak sekadar mencari keuntungan

Ketika berada di sebuah perusahaan, para lulusan filsafat mungkin akan mencoba untuk mempertanyakan lisensi sosial yang mendasari berdirinya perusahaan tersebut, dan bagaimana investasi yang etis dalam mencari keuntungan.

Berbicara soal bisnis juga akan terkait dengan aspek yang luas. Hal inilah yang nantinya akan membuat para lulusan filsafat membantu pemimpin perusahaan menanamkan nilai-nilai baik di perusahaan tersebut. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya