Liputan6.com, Kanada - Berkirim pesan yang bermuatan seks (sexting) sedang meningkat di kalangan remaja. Laporan itu baru dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association (JAMA) Pediatrics pada 26 Februari 2018.
Baca Juga
Advertisement
Hampir 27 persen remaja menerima pesan seks dan hampir 15 persen aktif mengirimkan pesan seks.
Sexting didefinisikan oleh peneliti peneliti sebagai berbagi gambar, video, atau pesan yang bermuatan seksual melalui perangkat elektronik.
"Ini adalah perhatian mendesak bagi orangtua juga pendidik, yang mengawasi percakapan remaja seputar perilaku seksual di perangkat elektroniknya," kata Sheri Madigan, asisten profesor di Department of Psychology, University of Calgary, Kanada.
Hasil penelitian dianalisis dari 110.380 anak muda di 39 penelitian berbeda tentang seks. Studi ini dilakukan di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, Belanda, Belgia, Afrika Selatan dan Republik Ceko.
Dari analisis peneliti, berkirim pesan seks telah meningkat selama delapan tahun terakhir. Hal ini lebih sering terjadi pada remaja, baik remaja laki-laki maupun perempuan, dilansir dari ABC News, Selasa (27/2/2018).
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Akses lewat perangkat pribadi
Kebanyakan remaja berkirim pesan seks pada perangkat pribadinya, seperti ponsel pintar (smartphone)
"Kami tidak terkejut dengan temuan ini. Karena eksplorasi seksualitas adalah bagian normal dari masa remaja," tambah Madigan. "Lagi pula kepemilikan smartphone di kalangan remaja sudah umum.
Madigan menyarankan, orangtua bersikap proaktif dan tidak reaktif membicarakan soal seks. Para peneliti mengakui, butuh lebih banyak penelitian ke depannya untuk melihat tren sexting di kalangan remaja ini.
Advertisement