Orang dengan Obesitas Bisakah Tetap Hidup Sehat?

Apabila Anda mengalami kelebihan berat badan dan mengira bisa tetap hidup sehat, pikirkan lagi. Penelitian menunjukkan orang dengan obesitas tidak akan bisa hidup sehat.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 26 Apr 2018, 10:30 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2018, 10:30 WIB
Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)
Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bisakah orang yang obesitas atau mengalami kelebihan berat badan, tetap memiliki kehidupan yang sehat? Jawabannya adalah tidak bisa.

Sebuah penelitian mengatakan, sekalipun Anda sehat, tapi memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, Anda tetap rentan terkena risiko masalah kesehatan yang serius.

Melansir Men's Health, Kamis (26/4/2018), penelitian ini dilakukan di Wake Forest Baptist Medical Center, Amerika Serikat. Studi ini diterbitkan di Journal of American College of Cardiology edisi Mei.

Dalam studi ini, orang yang kelebihan berat badan 13,6 kilogram (kg) atau lebih harus berpikir untuk mengurangi beratnya apabila tidak ingin ada masalah kesehatan serius di kemudian hari. Termasuk diabetes, penyakit jantung, dan stroke, sekalipun saat ini mereka tidak memiliki itu semua.

"Kebijaksanaan medis yang umum dilakukan adalah, beberapa orang yang mengalami obesitas tampaknya cukup sehat dan bebas dari risiko penyakit jantung. Jadi, mereka belum disarankan untuk menurunkan berat badan atau mengambil langkah lain untuk mencegah penyakit jantung di masa depan," kata asisten profesor ilmu kesehatan masyarakat di Wake Forest Baptist dan penulis utama studi ini, Morgana Mongraw-Chaffin, PhD.

Simak juga video menarik berikut ini:

Sindrom Metabolik

Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)
Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)

Penelitian ini melibatkan 6.809 peserta dengan obesitas yang secara metabolik sehat atau metabolically healthy obesity (MHO). Peserta yang memiliki masalah penyakit kardiovaskular tidak dilibatkan.

Mereka mengikuti penelitian tersebut selama 12 tahun. Setiap dua tahun, para peserta menjalani evaluasi klinis. Hampir dari setengah peserta mengembangkan sindrom metabolik selama penelitian.

Menurut National Blood, Heart and Lung Institute, sindrom metabolik meningkatkan risiko mengembangkan semua jenis masalah kesehatan yang serius, termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes, dan stroke.

Sebuah studi menemukan, 40 persen kanker memiliki kaitan dengan berat badan. Penelitian lain mengatakan, obesitas membunuh orang lebih banyak daripada rokok.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya