Mahathir Mohamad Tak Ingin Badannya Terlalu Gemuk

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad rupanya tidak ingin badannya terlalu gemuk.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 29 Jun 2018, 11:30 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 11:30 WIB
Presiden Jokowi Sambut Kedatangan PM Mahathir Mohamad
Presiden Joko Widodo menyambut PM Malaysia Mahathir Mohamad di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (28/6). Dalam kunjungannya ke Jakarta, Mahathir ditemani sang istri, Siti Hasmah Mohd Ali. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad ke Istana Negara Bogor pada Jumat, 29 Juni 2018 pagi menyedot perhatian publik. Ia tiba sekitar pukul 10.18 WIB dan bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo.

Meski sudah berusia 92 tahun dan rambutnya memutih, Mahathir Mohamad rupanya tampil sehat dan bugar. Hal ini terlihat saat ia berjalan bersama Presiden Jokowi. Tanpa dipapah asisten atau ajudannya, Mahatir berjalan sendiri dengan gagah.

Di balik tubuh Mahathir yang bugar, ia punya rahasia khusus menjaga kesehatannya dengan baik dan tidak ingin terlalu gemuk. Dalam sebuah sesi wawancara dengan Kini TV, Mahatir mengatakan, ketika kita menjalani kehidupan, semua tidak boleh berlebihan.

"Bagi saya ini sangat penting. Saya tidak minum arak, tidak merokok. Kalau saya makan ya tidak terlalu banyak. Bila kita makan lebih banyak, perut akan menjadi lebih besar. Perut yang besar ini justru membuat kita ingin makan lebih banyak lagi," kata Mahathir Mohamad, dilansir dari Malaysia Kini, Jumat (29/6/2018).

 

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gemuk itu tidak sehat

Mahatir Mohamad
PM Malaysia Mahathir Mohamad tidak ingin badannya terlalu gemuk.

Mahathir menekankan, makan yang lebih banyak dan kenyang akan menyebabkan badan gemuk. Berat badan pun bertambah dan itu tidak sehat.

"Kalau kita terlalu gemuk itu tidak sehat. Ini akan membuat jantung menanggung beban cukup banyak untuk memompa darah yang begitu besar. Jantung lama-lama tidak bisa bertahan. Kalau jantung berhenti berdenyut, saya bisa matilah," ungkap Mahathir sambil tersenyum.

Oleh karena itu, Mahathir menyarankan agar kita perlu memikirkan beban yang ditangggung jantung. Betapa jantung harus bekerja keras.

Di akhir perbincangan, Mahathir mengaku, dirinya tetap makan sederhana (tidak berlebihan, secukupnya) walau bagaimana pun sedapnya hidangan yang tersaji.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya