Liputan6.com, Jakarta Polemik susu kental manis (SKM) dapat membuka mata masyarakat menjadi konsumen cerdas. Anda bisa mulai membiasakan diri untuk membaca label pangan (nutrition fact) yang ada di setiap kemasan produk sebelum dikonsumsi.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan keterangan yang diterima Health-Liputan6.com, Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Doddy Izwardy mengungkapkan, betapa penting membaca label pangan.
“Penting bagi masyarakat untuk membiasakan membaca label pangan juga pesan atau peringatan (bahaya) kesehatan di kemasan atau kalengnya,” ujar Doddy di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, ditulis Rabu (11/7/2018).
Dengan membiasakan membaca label, informasi dan peringatan kesehatan, Anda bisa mengetahui apa saja isi yang terkandung di dalam produk yang akan dikonsumsi. Setelah membaca label pangan, hal itu menjadi pertimbangan soal manfaat dan risiko kesehatan bagi tubuh.
Simak video menarik berikut ini:
Asumsi salah
Pada 2014, Kementerian Kesehatan melakukan Survei Diet Total (SDT) menemukan fakta secara merata, hampir di seluruh Indonesia, konsumsi susu kental manis menjadi pilihan yang tertinggi untuk dikonsumsi.
Ini didukung susu kental manis yang termasuk kelompok produk susu dan olahannya.
“Di masyarakat kita temukan, pada praktiknya produk ini diberikan kepada anak dan balita dengan cara diseduh atau dicairkan dengan air sehingga menyerupai susu," Doddy menambahkan.
Hal yang membuat masyarakat salah paham, produk susu kental manis dipromosikan selayaknya susu yang punya sumber protein. Apalagi produk itu dapat dibeli dengan harga yang paling terjangkau.
Advertisement
Bahan untuk kue
Doddy juga menekankan susu kental manis bukanlah pengganti susu untuk pertumbuhan.
“Produk kental manis ini tinggi energi dan karbohidrat, tapi rendah protein. Karena kandungan gulanya sangat tinggi, maka tidak dikategorikan sebagai susu (untuk pertumbuhan)," ujar Doddy.
Susu kental manis sebenarnya untuk bahan pembuat atau topping kue. Bukan pula dikonsumsi dengan cara diseduh (diminum) dan diminum anak-anak.