2 Bayi Lahir Saat Gempa Lombok

Dua orang bayi lahir secara normal di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat (NTB) pada saat gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) mengguncang pulau Lombok dan Sumbawa, Minggu (5/8) pukul 19.46 WITA

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Agu 2018, 08:30 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2018, 08:30 WIB
Dampak Gempa Lombok, Belasan Motor Rusak Tertimbun Reruntuhan Bangunan Parkir
Kendaraan bermotor tertimbun reruntuhan bangunan parkir bertingkat akibat gempa di Mal Galeria, Ngurah Rai, Bali, Minggu malam (5/8). Gempa di Lombok Utara yang berpotensi tsunami telah terdeteksi di Carik pada pukul 18.48 WIB. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Dua orang bayi lahir secara normal di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat (NTB) pada saat gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) mengguncang pulau Lombok dan Sumbawa, Minggu (5/8) pukul 19.46 WITA.

"Alhamdulillah bayi saya lahir dengan selamat dan sehat," kata Aryana, ibu dari salah satu bayi yang ditemui di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUP NTB, Senin dini hari.

Satu bayi yang lainnya berada dalam pangkuan ibunya. Ibu dan bayi yang berada di sebelah Aryana, tersebut sedang sibuk bersama keluarganya sehingga tidak bisa diganggu wartawan.

Aryana mengaku sempat akan dibawa dari tempat tinggalnya ke Rumah Sakit Awet Muda di kecamatan Narmada, kabupaten Lombok Barat untuk menjalani persalinan. Namun kondisi bangunan sudah hancur karena gempa.

"Akhirnya saya dirujuk ke RSUP NTB. Saat tiba di rumah sakit situasi masih panik. Pasien banyak dirawat diparkiran. Termasuk ibu yang sudah melahirkan disamping saya. Alhamdulilah kami berdua melahirkan dengan selamat," ujar perempuan asal Desa Gerimak Indah, Lombok Barat itu.

Gempa bumi berkekuatan 7,0 SR, mengejutkan warga lima kabupaten di pulau Lombok, sehingga menyebabkan gelombang pengungsian warga Kota Mataram karena adanya informasi akan terjadi tsunami.

Pusat gempa terletak pada 8.3 lintang selatan, 116.48 bujur timur Kabupaten Lombok Utara dengan kedalaman 15 kilometer.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi telah berakhir pukul 21.25 WITA. (Antara/Awaludin)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya