BNPB: Korban Gempa Lombok Diperkirakan Bertambah 

Korban gempa Lombok yang luka-luka, banyak yang dirawat di luar puskesmas dan rumah sakit karena kondisi bangunan yang rusak.

oleh Muhammad Ali diperbarui 06 Agu 2018, 06:55 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2018, 06:55 WIB
Gempa Lombok 7 SR, Pasien Rumah Sakit Diungsikan Keluar
Mobil ambulans bergegas keluar rumah sakit saat gempa mengguncang Lombok Utara, NTB Minggu malam (5/8). BMKG menyatakan gempa memiliki kedalaman 15 km, terletak di 8.25 Lintang Selatan ,116.49 Bujur Timur Laut. (AFP Photo/Rita Siswati)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi 7 SR mengguncang wilayah Lombok NTB pada Minggu 5 Agustus 2018. Sebanyak 82 orang meninggal dunia dan ratusan orang terluka serta ribuan rumah mengalami kerusakan.

"Ribuan warga mengungsi ke tempat yang aman. Aparat gabungan terus melakukan evakuasi dan penanganan darurat akibat gempa bumi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Jakarta, Senin (6/8/2018). 

Dia menambahkan, daerah terparah terdampak gempa Lombok adalah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, dan Kota Mataram. Berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi NTB, korban berasal dari Kabupaten Lombok Utara 65 orang, Lombok Barat 9 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Mataram 4 orang, dan Lombok Timur 2 orang.

"Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh," kata dia.  Di saat penanganan darurat dampak gempa 6,4 SR masih berlangsung, terutama di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur, tiba-tiba masyarakat diguncang gempa dengan kekuatan yang lebih besar.

"Masyarakat panik dan berhamburan di jalan-jalan dan bangunan dan rumah yang sebelumnya sudah rusak akibat gempa sebelumnya menjadi lebih rusak dan roboh. Apalagi ada peringatan dini tsunami menyebabkan masyarakat makin panic dan trauma sehingga pengungsian di banyak tempat," terang Sutopo. 

Korban gempa Lombok yang luka-luka, banyak yang dirawat di luar puskesmas dan rumah sakit karena kondisi bangunan yang rusak. Selain itu gempa susulan terus berlangsung. Hingga 5/8/2018 pukul 22.00 WIB terjadi 47 kali gempa susulan dengan intensitas gempa yang lebih kecil.

"BMKG menyatakan bahwa gempa 7 SR tadi adalah gempa utama (main shock) dari rangkaian gempa sebelumnya. Artinya kecil kemungkinan akan terjadi gempa susulan dengan kekuatan yang lebih besar," kata Sutopo.

Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi dan penyisiran. Kondisi malam hari dan sebagian komunikasi yang mati menyebabkan kendala di lapangan.

"Diperkirakan korban terus bertambah. Jumlah kerusakan bangunan masih dilakukan pendataan," kata Sutopo.

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya