Mengapa Ada Keriput di Ujung Jari?

Para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami mengapa jari-jari berkerut ketika terkena air atau suhu dingin

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Agu 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2018, 12:00 WIB
Jari keriput
Sebuah penelitian menemukan lebih mudah untuk menggenggam benda-benda di dalam air dengan jari-jari yang keriput, Ilustrasi: Pixabay

 

Liputan6.com, Jakarta Terkadang kita menemukan ujung jari di bagian telapak tangan dalam kondisi keriput misalnya usai berenang atau bersentuhan dengan air. Bagaimana ini bisa terjadi?

Kondisi ini sebenarnya terjadi karena sistem saraf mengirimkan pesan ke pembuluh darah untuk menjadi lebih sempit. Pembuluh darah yang menyempit mengurangi volume pada bagian ujung jari, menyebabkan lipatan kulit yang longgar sehingga terbentuklah keriput.

Namun, para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami mengapa jari-jari berkerut ketika terkena air atau suhu dingin.

Sebuah penelitian kecil pada 2013 menemukan bahwa lebih mudah untuk menggenggam benda-benda di dalam air dengan jari-jari yang keriput, yang berarti bahwa fenomena itu mungkin merupakan perubahan evolusioner yang membantu manusia beradaptasi dengan kondisi basah.

Namun, sebuah studi 2014 menemukan hasil yang bertentangan dan menyimpulkan bahwa kerutan jari karena paparan air tidak mempengaruhi seberapa baik manusia dapat menangani benda basah atau kering.

Merendam tangan dalam air adalah penyebab paling umum jari menjadi keriput. Namun ada beberapa penyebab lain kerutan atau kerutan pada kulit di jari tangan, salah satunya dehidrasi. Dehidrasi bisa memengaruhi kulit, membuatnya terasa kering dan dingin. Kulit di ujung jari mungkin terlihat layu.

Siap berisiko

Orang dewasa yang lebih tua, anak-anak dan bayi memiliki risiko lebih tinggi mengalami dehidrasi dibandingkan kelompok lain. Orang-orang mungkin lebih berisiko mengalami dehidrasi jika berada dalam cuaca panas, tidak sehat atau jika mereka telah berolahraga.

Muntah dan diare juga bisa menyebabkan dehidrasi. Siapa pun yang mengalami gejala-gejala ini mungkin perlu mengganti elektrolit yang hilang dengan produk rehidrasi oral over-the-counter (OTC). Seorang apoteker dapat memberi saran tentang produk mana yang akan digunakan.

Penyebab lainnya ujung jari tangan mengkerut adalah penyakit raynaud, yakni kepekaan ekstrem terhadap dingin. Kondisi ini mempengaruhi pembuluh darah kecil yang memasok darah ke ekstremitas tubuh, termasuk jari tangan dan kaki.

Gejala utama penyakit raynaud adalah jari-jari berubah menjadi putih atau biru dalam dingin, mati rasa, dan kesemutan. Kulit di ujung jari juga terlihat berkerut, berkerut. Stres juga bisa memicu gejala.

Tidak ada obat untuk penyakit ini, tetapi seseorang dengan kondisi ini perlu mengurangi tingkat stres dan memastikan tubuh mereka tidak terlalu dingin. Untuk manajemen gejala, orang dapat menggunakan calcium channel blocker.

Selain itu, eksim juga bisa menjadi penyebab jari mengkerut. Eksim adalah suatu kondisi yang menyebabkan peradangan kulit, ruam, gatal-gatal, dan kemerahan.

Dermatitis atopik adalah bentuk eksim dalam jangka panjang yang menyebabkan kulit kering dan merah yang menimbulkan gatal atau bengkak. Masalah kulit ini umumnya terjadi tangan dan jari-jari, punggung lutut, dan di dalam siku.

Penyebab lainnya jari mengekrut adalah diabetes. Penderita diabetes mungkin lebih berisiko mengalami beberapa masalah kulit yang disebabkan infeksi bakteri, infeksi jamur.

Infeksi bakteri dan jamur dapat mempengaruhi kulit di sekitar kuku dan di antara jari-jari. Infeksi bakteri sering menyebabkan kulit menjadi merah, bengkak, dan mungkin berkerut.

Sementara infeksi jamur biasanya menyebabkan gatal dan kemerahan. Demikian seperti dilansir Medical News Today. (Antara/Lia Wanadriani Santosa)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya