Jatuh Cinta Bisa Terasa dari Aroma Tubuh

Selain visual, indera tubuh lain yang merasakan suara dan aroma juga mampu membuat seseorang terikat secara sosial dengan orang lain

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 04 Sep 2018, 22:00 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2018, 22:00 WIB
Intip Tips Membuat Aroma Parfum Tahan Lama di Tubuh
Aroma tubuh punya peran untuk membuat orang jatuh cinta (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Ungkapan dari mata turun ke hati sepertinya tak selalu tepat. Dari aroma tubuh pun, seseorang bisa merasakan jatuh cinta.

Sebuah penelitian di jurnal Frontiers in Psychology menemukan bahwa suara dan aroma seseorang sama pentingnya dengan penampilan fisik. Hal tersebut juga mampu menjadi daya tarik seseorang bagi orang lain.

"Akhir-akhir ini, sebagian besar ulasan telah berfokus pada daya tarik visual, misalnya wajah atau daya tarik tubuh," kata penulis utama Agata Groyecka, peneliti di Universitas Wroclaw di Polandia, seperti dilansir dari Webmd pada Selasa (4/9/2018).

Walaupun begitu, lebih banyak penelitian yang dilakukan pada indera lain dan peran mereka dalam hubungan sosial. Groyecka mengatakan, hal tersebut tidak boleh diabaikan.

"Melihat orang lain melalui ketiga saluran memberikan lebih banyak variasi informasi yang dapat diandalkan dan lebih luas tentang mereka," tulis Groyecka dalam rilisnya.

Seiring dengan jenis kelamin dan usia, suara seseorang dapat mengungkapkan berbagai macam sifat. Misalnya saja mengenai dominasi, rasa kooperatif, keadaan emosi, dan ukuran tubuh.

Penelitian juga menunjukkan bahwa aroma tubuh mampu mengungkapkan informasi yang serupa dengan suara.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

 

Penelitian Lainnya

Ilustrasi Pacaran atau Relationship
Aroma tubuh punya peran untuk membuat orang jatuh cinta (Foto: iStockphoto)

Groyecka memberikan sejumlah penjelasan untuk berbagai aspek daya tari ini. Misalnya mengenai sifat-sifat yang bisa dideteksi baik dari jarak jauh seperti suara dan penampilan, serta dari jarak dekat lewat aroma.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Personality and Social Psychology menemukan, aroma tubuh pasangan dapat meredakan stres.

Perempuan yang mencium bau tubuh pasangan lewat pakaian mereka menunjukkan kadar kortisol yang lebih rendah. Hormon ini merupakan zat yang mengatur tingkat stres.

Di sisi lain, mencium bau tubuh orang yang tidak asing, membuat peserta wanita memiliki tingkat stres yang lebih tinggi.

Marlise Hofer, yang merupakan penulis dalam penelitian ini menyatakan, hal ini mungkin mengungkapkan mengapa manusia takut pada orang asing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya