Dokter Bongkar Penyebab Mona Lisa Punya Senyum Misterius

Dokter punya hipotesis mengenai senyum tipis Mona Lisa yang terkenal seantero dunia itu.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 19 Sep 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2018, 07:00 WIB
Mona Lisa
Mona Lisa

Liputan6.com, Jakarta Banyak interpretasi soal senyum misterius wanita dalam lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci. Namun, belum lama ini dokter memprediksi senyum tipis wanita itu karena terkena hipotiroid.

"Teka-teka soal Mona Lisa mungkin bisa diselesaikan dengan diagnosis medis sederhana, ia terkena penyakit yang terkait hipotiroid," kata Direktur Medis Heart & Vascular Cener dirigham and Women's Hospital in Boston, Amerika Serikat, Mandeep Mehra.

"Penyakit ini membuat lukisan Leonardo da Vinci menjadi sebuah mahakarya yang mistis dan memesona," tambah Mehra lagi dalam sebuah tulisan Letter to the Editor yang masuk dalam jurnal Mayo Clinic Proceedings edisi September seperti dilansir Live Science, Selasa (18/9/2018).

Da Vinci melukis karya berjudul Mona Lisa itu sekitar 1503. Kabarnya ada seorang pedagang kaya raya Italia, Francesco del Giocondo, meminta da Vinci melukis istrinya, Lisa Gherardini, yang baru melahirkan.

Sebelum Mehra dan rekan memiliki hipotesis soal kondisi Lisa, pada 2004 ada dokter yang memprediksi wanita itu terkena familial hyperlipidemia atau tingkat kolesterol yang tinggi di lemak karena faktor genetik. Hipotesis ini hadir karena di lukisan itu Lisa terlihat mengalami lesi kulit dan tangan kanannya bengkak.

Namun, Mehra merasa hipotesis tersebut tidak tepat. Berdasarkan data, Lisa meninggal di usia 63. Jika memang ia terkena familial hyperlipidemia, tak mungkin mencapai usia itu.

 

Gejala

Museum Louvre
Salah satu koleksi terbaik dari Museum Louvre adalah lukisan karya Leonardo da Vinci yang berjudul Mona Lisa. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Mehra dan rekannnya, Hilary Campbell,University of California kembali mengulik secara medis kondisi kesehatan Lisa dari lukisan itu. Hasilnya, mengarah bahwa Lisa mengalami hipotiroid. Ini adalah sutau kondisi ketika kelenjar tiroid tidak cukup membuat hormon tiroid untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Ketika tubuh kekurangan hormon tiroid metabolisme tubuh terkena dampaknya. Kelenjar tiroid yang kurang aktif menyebabkan orang itu lelah, berat badan naik, kulit kering, lemah otot, bengkak pada sendiri, rambut menipis. Juga menyebabkan kulit jadi lebih kuning serta pembesaran kelenjar tiroid.

Gejala-gejala di atas membantu Mehra dan Campbell membuat 'diagnosis pemersatu' bahwa Lisa terkena hipotiroid. Terlihat dari kulit yang menguning, rambut menipis, alis tidak terlihat dan garis rambut yang mundur, serta pembesaran di area leher.

Mehra dan Campbell juga mencatat, beberapa bulan sebelum dilukis, Lisa melahirkan. Dan, kadang-kandang kehamilan bisa menjadi salah satu penyebab hipotiroid.

Jika memang benar Lisa mengalami hipotiroid, ekspresinya itu mewakili kondisinya saat itu. Yakni lemah otot dan sulit bergerak. "Sehingga membuat senyumannya tidak sepenuhnya mekar," tulis Mehra dan Campbell.

 

Catatan

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Namun, penting dicatat bahwa tidak ada cara untuk bisa memastikan apakah Lisa terkena hipotiroid atau bukan.

Bisa saja ada faktor-faktor lain yang membuat lukisan tersebut seperti itu. Misalnya, kulit Lisa yang menguning bisa saja karena faktor umur lukisan yang sudah ratusan tahun seperti disampaikan Mehra dan Campbell.

"Dan, senyum Mona Lisa yang terkenal itu bisa juga karena eksperimen da Vinci yang terkenal dengan teknik sfumato, yakni teknik pencampuran warna itu yang membuat penglihatan terkecoh. Hal itu membuat bentuk mulut pada lukisan itu solah-olah berubah, sesuai dengan sudut pandang yang melihat," kata mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya