Infeksi yang Berasal dari Hewan, Ancaman bagi Masyarakat Saat Ini

DR Siswanto MPH DTM, Kepala Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan, hampir 2 per 3 dari infeksi yang baru muncul berasal dari hewan.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 07 Nov 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2018, 12:00 WIB
GHSA 2018
Perlu kerjasama lintas sektor untuk mengatasi ancaman penyakit yang bersumber dari hewan

Liputan6.com, Nusa Dua New Emerging Infectious Disease (infeksi yang baru muncul) menjadi ancaman kesehatan bagi masyarakat Indonesia yang harus diwaspadai sekarang ini. 

DR Siswanto MPH DTM, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan, hampir 2 per 3 dari infeksi yang baru muncul itu adalah penyakit yang bersumber dari hewan (zoonosis)

"Di dalam penyakit bersumber binatang itu, kita sudah mempunyai suatu pendekatan yang disebut dengan One Health," kata Siswanto pada acara The 5th Global Health Security Agenda (GHSA) di Bali Nusa Dua Convention Center 2 pada Rabu, 7 November 2018.

Melalui pendekatan One Health tersebut, fokus perhatian untuk menangani ancaman penyakit bersumber hewan tidak hanya kepada manusia. Karena sumber masalah berasal dari binatang, Siswanto mengatakan, ada tiga komponen yang harus dibereskan.

"Manusia, binatang, dan di dalam wadahnya adalah lingkungan," kata dia.

 

Kerjasama Lintas Sektor

Maka itu butuh kerjasama lintas sektor dengan kementerian yang lain guna menanggulangi permasalahan ini. Kemenkes menangani manusianya, sementara untuk binatang dan lingkungan diurus Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup. 

"Hewannya itu macam-macam. Ada hewan yang bersifat vektor seperti nyamuk, dan ada juga recervoar (pembawa penyakit) misalnya kelelawar dan tikus. Sehingga, tidak hanya Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup diperlukan karena tikus tentunya tidak dibudidayakan. Itu kan sebagai hama," kata Siswanto. 

Topik GHSA

Hal ini tentu saja menjadi topik yang harus dibahas pada pertemuan tahunan tingkat menteri dalam bidang penanganan kesehatan, karena berkaitan dengan keamanan kesehatan global. 

Menurut Siswanto, bicara keamanan kesehatan global, maka hal pertama yang harus dibenahi terlebih dulu adalah keamanan kesehatan nasional (National Health Security).

"Intinya, baik pada keamanan kesehatan nasional maupun keamanan kesehatan global, intinya adalah perlu suatu kolaborasi dan integrasi dari semua aktor. Baik itu lintas sektor, masyarakat, dan swasta untuk bersama-sama menanggulangi ancaman kesehatan," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya