Liputan6.com, Australia Akibat tinja yang menyumbat usus, seorang pria sembelit sampai berhari-hari. Kondisi tersebut juga memengaruhi kakinya. Kakinya mati rasa dan lumpuh.
Baca Juga
Advertisement
Pria berusia 53 tahun itu dilarikan ke bagian gawat darurat di sebuah rumah sakit di Australia. Ia mengeluh sakit perut selama tiga hari. Perutnya membuncit dan mual.
Yang lebih mengkhawatirkan lagi, ia mengalami rasa sakit di kaki kanannya. Kaki kanan tidak dapat digerakkan selama 24 jam terakhir. Kaki pun tidak terasa denyut nadi dan dingin saat disentuh, dilansir dari IFL Science, Sabtu, 5Â Januari 2019.
Dalam BMJ Case Report, dokter melaporkan, riwayat medis pria sehat. Tidak ada risiko penyakit pembuluh darah dan riwayat medis parah. Setelah dilakukan scan, ternyata ia hanya perlu buang air besar.
Pemeriksaan dubur memperlihatkan, kondisinya karena tinja yang menyumbat usus. Pria, yang tak disebut namanya, menderita pemadatan tinja masif dan sindrom kompartemen perut. Sindrom kompartemen adalah kondisi yang terjadi akibat meningkatnya tekanan di dalam kompartemen otot.
Jaringan otot akan terganggu. Dokter bedah Simon Ho dari Footscray Hospital, Footscray, Victoria, Australia menjelaskan, hal tersebut berpotensi mengancam jiwa karena ada peningkatan tekanan di perut. Tinja yang menyumbat menyebabkan usus besar membengkak. Hal ini membuat perutnya membuncit.
Â
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
Dua liter tinja dikeluarkan
Adanya tekanan pada perut juga memengaruhi tekanan pada pembuluh darah di kaki. Tekanan ini menyebabkan rasa sakit di kaki serta kelumpuhan.
Gejala lain ditemukan tanda-tanda gangguan ginjal dan asidosis metabolik, yang mana ginjal berhenti mengeluarkan sebanyak mungkin asam dari tubuh.
Pria harus dioperasi untuk menghilangkan tumpukan tinja di usus sekaligus meredakan tekanan pada perutnya.
"Ada sekitar 2 liter tinja dikeluarkan," tulis Simon dalam laporan kasus.
Empat hari kemudian, pria itu bisa meninggalkan unit perawatan intensif. Meski begitu ia butuh 13 hari lagi untuk sembuh dan kembali berjalan normal dengan dua kakinya.
Advertisement
Sembelit skala berbahaya
Para dokter tidak yakin tentang penyebab tinjanya yang tersumbat.
Sembelit pada skala yang dialami pria ini tergolong sangat berbahaya. Pada 2015, seorang gadis remaja dengan fobia toilet meninggal setelah menahan buang air besar (BAB) selama delapan minggu.
Penumpukan tinja di usus menyebabkan rongga dada menjadi tertekan. Akhirnya, ia meninggal karena serangan jantung.
Laporan kasus BMJ ini berjudul Massive faecal impaction leading to abdominal compartment syndrome and acute lower limb ischaemia, yang diterbitkan pada 2018.