Liputan6.com, Jakarta Susah buang air besar (BAB) atau konstipasi merupakan masalah pencernaan yang umum dialami banyak orang. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat tubuh terasa tidak nyaman. Jika Anda mengalami kesulitan BAB, Anda mungkin bertanya-tanya: susah berak minum apa yang bisa membantu? Artikel ini akan membahas berbagai solusi alami dan efektif untuk mengatasi masalah susah BAB, termasuk makanan, minuman, dan tips yang dapat membantu melancarkan pencernaan Anda.
Pengertian Konstipasi atau Sembelit
Konstipasi atau sembelit adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam buang air besar (BAB). Biasanya, orang yang mengalami sembelit akan BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu. Feses yang dikeluarkan cenderung keras, kering, dan sulit dikeluarkan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya asupan serat, dehidrasi, gaya hidup tidak aktif, atau efek samping dari obat-obatan tertentu.
Konstipasi terjadi ketika otot usus besar tidak dapat bekerja maksimal dan melambat, sehingga menyerap terlalu banyak air yang terkandung dalam sisa makanan. Akibatnya, feses menjadi kering, padat, dan mengeras, sehingga bergerak lambat sampai mencapai anus. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, kembung, dan bahkan nyeri perut.
Advertisement
Penyebab Susah BAB
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan BAB atau konstipasi:
- Kurangnya asupan serat: Serat berperan penting dalam melancarkan pencernaan dan melunakkan feses. Kurangnya konsumsi makanan berserat seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian dapat menyebabkan konstipasi.
- Dehidrasi: Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan.
- Gaya hidup tidak aktif: Kurangnya aktivitas fisik atau olahraga dapat memperlambat pergerakan usus dan menyebabkan konstipasi.
- Efek samping obat-obatan: Beberapa jenis obat, seperti antidepresan, obat pereda nyeri opioid, dan suplemen zat besi, dapat menyebabkan konstipasi sebagai efek samping.
- Perubahan rutinitas: Perubahan jadwal makan, tidur, atau kebiasaan BAB dapat mempengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan konstipasi.
- Kondisi medis tertentu: Beberapa penyakit seperti diabetes, hipotiroidisme, atau gangguan neurologis dapat menyebabkan konstipasi.
- Kehamilan: Perubahan hormon dan tekanan dari janin yang berkembang dapat menyebabkan konstipasi pada wanita hamil.
- Stres: Kondisi stres dapat mempengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan konstipasi.
Gejala Susah BAB atau Sembelit
Untuk mengenali apakah Anda mengalami konstipasi, perhatikan gejala-gejala berikut:
- BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu
- Feses keras, kering, dan sulit dikeluarkan
- Perlu mengejan keras saat BAB
- Rasa tidak tuntas setelah BAB
- Perut terasa penuh atau kembung
- Nyeri atau kram perut
- Nafsu makan menurun
- Mual
- Sensasi dubur tersumbat
- Pendarahan saat mengeluarkan feses (dalam kasus yang parah)
Jika Anda mengalami dua atau lebih gejala tersebut selama tiga bulan terakhir, Anda mungkin mengalami konstipasi kronis. Dalam kasus seperti ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Advertisement
Susah Berak Minum Apa: Solusi Alami untuk Melancarkan BAB
Jika Anda mengalami kesulitan BAB, ada beberapa minuman alami yang dapat membantu melancarkan pencernaan Anda:
1. Air Putih
Air putih adalah solusi paling sederhana dan efektif untuk mengatasi konstipasi. Minum cukup air dapat membantu melunakkan feses dan merangsang pergerakan usus. Usahakan untuk minum minimal 8 gelas air sehari untuk menjaga hidrasi tubuh dan melancarkan pencernaan.
2. Jus Buah Segar
Jus buah segar, terutama yang kaya serat dan air, dapat membantu melancarkan BAB. Beberapa pilihan jus yang baik untuk konstipasi antara lain:
- Jus apel
- Jus pir
- Jus jeruk
- Jus anggur
- Jus pepaya
Pastikan untuk meminum jus buah tanpa tambahan gula untuk hasil yang optimal.
3. Teh Herbal
Beberapa jenis teh herbal dapat membantu merangsang pencernaan dan melancarkan BAB. Pilihan teh herbal yang baik untuk konstipasi meliputi:
- Teh peppermint
- Teh jahe
- Teh chamomile
- Teh senna
- Teh dandelion
Hindari menambahkan gula atau pemanis buatan ke dalam teh herbal Anda.
4. Kopi
Kafein dalam kopi dapat merangsang pergerakan usus dan membantu melancarkan BAB. Namun, perlu diingat bahwa kopi juga bersifat diuretik, sehingga penting untuk mengimbanginya dengan minum air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
5. Smoothie Sayuran dan Buah
Smoothie yang terbuat dari campuran sayuran dan buah-buahan kaya serat dapat menjadi pilihan minuman yang baik untuk mengatasi konstipasi. Anda bisa mencoba kombinasi seperti:
- Smoothie bayam, pisang, dan apel
- Smoothie kale, mangga, dan nanas
- Smoothie bit, wortel, dan jeruk
Tambahkan air atau susu rendah lemak untuk mendapatkan konsistensi yang diinginkan.
Makanan Pelancar BAB yang Perlu Anda Ketahui
Selain minuman, ada beberapa jenis makanan yang dapat membantu melancarkan BAB dan mengatasi konstipasi:
1. Sayuran Hijau
Sayuran hijau seperti bayam, kubis, dan brokoli kaya akan serat yang dapat membantu melunakkan feses dan merangsang pergerakan usus. Selain itu, sayuran hijau juga mengandung nutrisi penting seperti folat, vitamin C, dan vitamin K yang baik untuk kesehatan secara keseluruhan.
2. Buah-buahan Berserat Tinggi
Buah-buahan yang kaya serat dapat membantu mengatasi konstipasi. Beberapa pilihan buah yang baik untuk melancarkan BAB antara lain:
- Apel
- Pir
- Kiwi
- Pepaya
- Pisang
- Plum
Konsumsi buah-buahan ini secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan Anda.
3. Kacang-kacangan dan Biji-bijian
Kacang-kacangan dan biji-bijian merupakan sumber serat yang baik dan dapat membantu melancarkan BAB. Beberapa pilihan yang dapat Anda coba:
- Almond
- Kacang tanah
- Biji chia
- Biji rami
- Biji labu
Anda dapat menambahkan kacang-kacangan dan biji-bijian ke dalam salad, yogurt, atau oatmeal untuk meningkatkan asupan serat harian Anda.
4. Makanan Fermentasi
Makanan fermentasi mengandung probiotik yang dapat membantu menjaga kesehatan usus dan melancarkan pencernaan. Beberapa contoh makanan fermentasi yang baik untuk konstipasi:
- Yogurt
- Kefir
- Kimchi
- Sauerkraut
- Kombucha
Pastikan untuk memilih produk yang mengandung probiotik aktif untuk mendapatkan manfaat yang optimal.
5. Roti Gandum Utuh
Roti gandum utuh mengandung lebih banyak serat dibandingkan roti putih biasa. Konsumsi roti gandum utuh dapat membantu meningkatkan asupan serat harian Anda dan mendukung kesehatan pencernaan.
Advertisement
Tips Memperlancar BAB
Selain memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi, ada beberapa tips yang dapat Anda terapkan untuk membantu melancarkan BAB:
1. Tingkatkan Aktivitas Fisik
Berolahraga secara teratur dapat membantu merangsang pergerakan usus dan melancarkan BAB. Cobalah untuk melakukan aktivitas fisik sederhana seperti jalan kaki, jogging, atau bersepeda selama minimal 30 menit setiap hari.
2. Atur Jadwal BAB yang Teratur
Usahakan untuk BAB pada waktu yang sama setiap hari. Hal ini dapat membantu melatih usus Anda dan membentuk kebiasaan BAB yang teratur.
3. Jangan Menahan BAB
Ketika Anda merasa ingin BAB, segera pergi ke toilet. Menahan BAB dapat menyebabkan feses menjadi lebih keras dan sulit dikeluarkan.
4. Gunakan Posisi yang Tepat saat BAB
Posisi jongkok atau menggunakan bangku kecil untuk menopang kaki saat duduk di toilet dapat membantu memudahkan proses BAB.
5. Kelola Stres
Stres dapat mempengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan konstipasi. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk mengelola stres.
6. Hindari Makanan yang Dapat Memicu Konstipasi
Beberapa jenis makanan dapat memperparah konstipasi. Hindari atau batasi konsumsi:
- Makanan olahan tinggi lemak
- Makanan tinggi gula
- Makanan yang mengandung gluten (bagi yang sensitif)
- Alkohol
- Kafein berlebihan
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Meskipun konstipasi umumnya dapat diatasi dengan perubahan pola makan dan gaya hidup, ada kalanya Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. Segera hubungi dokter jika Anda mengalami:
- Konstipasi yang berlangsung lebih dari 2 minggu
- Nyeri perut yang parah
- Pendarahan saat BAB
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja
- Demam
- Perubahan ukuran atau bentuk feses yang drastis
Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebab konstipasi dan memberikan penanganan yang sesuai.
Advertisement
Mitos dan Fakta Seputar Konstipasi
Ada beberapa mitos yang beredar seputar konstipasi. Mari kita luruskan beberapa mitos tersebut:
Mitos 1: BAB setiap hari adalah tanda pencernaan sehat
Fakta: Frekuensi BAB yang normal bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang BAB setiap hari, sementara yang lain mungkin BAB 3-4 kali seminggu. Yang terpenting adalah konsistensi dan kenyamanan saat BAB.
Mitos 2: Konstipasi selalu disebabkan oleh kurangnya serat
Fakta: Meskipun kurangnya serat adalah penyebab umum konstipasi, ada banyak faktor lain yang dapat menyebabkan kondisi ini, seperti dehidrasi, kurang aktivitas fisik, atau efek samping obat-obatan.
Mitos 3: Laksatif adalah solusi terbaik untuk konstipasi
Fakta: Penggunaan laksatif secara berlebihan atau dalam jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan dan memperburuk konstipasi. Lebih baik mengatasi konstipasi dengan perubahan pola makan dan gaya hidup.
Mitos 4: Konstipasi tidak berbahaya
Fakta: Meskipun konstipasi umumnya tidak berbahaya, konstipasi kronis dapat menyebabkan komplikasi seperti wasir, fisura anal, atau bahkan impaksi feses yang memerlukan penanganan medis.
Pertanyaan Umum Seputar Susah BAB
1. Apakah normal jika tidak BAB setiap hari?
Ya, tidak BAB setiap hari masih bisa dianggap normal selama Anda merasa nyaman dan tidak mengalami gejala konstipasi. Frekuensi BAB yang normal bervariasi pada setiap orang, mulai dari tiga kali sehari hingga tiga kali seminggu.
2. Berapa lama konstipasi biasanya berlangsung?
Konstipasi akut biasanya berlangsung beberapa hari hingga beberapa minggu. Jika konstipasi berlangsung lebih dari tiga bulan, itu dianggap sebagai konstipasi kronis dan sebaiknya dikonsultasikan ke dokter.
3. Apakah konstipasi bisa menyebabkan kenaikan berat badan?
Konstipasi dapat menyebabkan kenaikan berat badan sementara karena penumpukan feses di usus. Namun, ini bukan kenaikan berat badan yang sebenarnya dan akan kembali normal setelah BAB lancar kembali.
4. Apakah ada obat-obatan yang dapat menyebabkan konstipasi?
Ya, beberapa jenis obat dapat menyebabkan konstipasi sebagai efek samping. Contohnya termasuk obat pereda nyeri opioid, antidepresan, suplemen zat besi, dan beberapa obat antihipertensi. Jika Anda mengalami konstipasi setelah mengonsumsi obat tertentu, konsultasikan dengan dokter Anda.
5. Apakah konstipasi pada anak-anak berbahaya?
Konstipasi pada anak-anak umumnya tidak berbahaya, tetapi jika dibiarkan dapat menyebabkan komplikasi seperti enkopresis (kebocoran feses) atau retensi feses. Jika anak Anda mengalami konstipasi yang berlangsung lama atau disertai gejala lain, sebaiknya konsultasikan ke dokter anak.
Advertisement
Kesimpulan
Susah berak atau konstipasi adalah masalah pencernaan yang umum terjadi, tetapi dapat diatasi dengan berbagai cara alami. Mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya serat, menjaga hidrasi tubuh, dan menerapkan gaya hidup sehat dapat membantu melancarkan BAB dan mencegah konstipasi. Jika Anda masih mengalami kesulitan BAB meskipun telah menerapkan tips-tips di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Ingatlah bahwa kesehatan pencernaan adalah kunci penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
