Liputan6.com, Jakarta Masalah gizi seperti stunting bukan hanya masalah yang menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Berbagai pihak punya peran untuk mengatasi isu gizi buruk di Indonesia.
Dari industri, peneliti, hingga media, semua punya peran untuk mengatasi masalah kesehatan di Indonesia. Termasuk stunting itu sendiri.
Baca Juga
"Masalah gizi itu sangat kompleks dan mengatasinya tidak bisa dibebankan kepada pemerintah saja," ungkap Ketua Feligium Ilmu Gizi Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI) Indonesia Dr. Arum Atmawikarta dalam temu media di gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kuningan, Jakarta pada Jumat (18/1/2019).
Advertisement
Menurut Arum, selain pemerintah, para peneliti atau ilmuwan juga punya peran untuk mengatasi masalah gizi. Termasuk juga organisasi profesi. Selain itu, yang penting juga adalah para pengusaha.
"Para pengusaha juga jangan lupa. Karena kalau kita ingin mengurangi misalnya konsumsi gula, garam, lemak, bukan hanya pemerintah. Mereka hanya mengatur regulasinya saja," kata Arum.
"Mau tidak para pengusaha misalnya, mengurangi gula atau garam dalam cemilan," ujarnya.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Media dan kaum milenial
Arum juga mengatakan, media punya peran untuk mengurangi masalah kesehatan yang terkait dengan gizi. Dia mencontohkan, saat ini kaum muda banyak yang mendapatkan informasi kesehatan dari media.
"Kaum milenial sekarang kalau mendapatkan info kesehatan dan gizi kalau ditanya, banyak dari media sosial. Dia ingin pesan-pesan dari situ tidak lama," ungkapnya.
Menurutnya, sumber informasi yang dibaca kaum muda dari pemerintah tidak banyak. Sehingga, media juga perlu mendapatkan informasi yang benar dan tidak salah terkait dengan gizi dan kesehatan.
"Jadi bukan hanya masalah pemerintah dan Kementerian Kesehatan untuk menentukan standar-nya saja."
Advertisement