Ahli Gizi Apresiasi Masalah Stunting jadi Sorotan Dua Paslon di Pilpres 2019

Dua pasangan calon Presiden Jokowi-Ma'aruf Amin dan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno tak lupa membahas masalah stunting

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 18 Jan 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2019, 14:00 WIB
Peluk Hangat Jokowi - Prabowo Akhiri Debat Perdana Pilpres 2019
Capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin bersalaman dengan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno usai debat perdana Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ahli gizi mengapresiasi disorotnya stunting sebagai salah satu masalah kesehatan oleh kedua calon presiden (capres). Baik nomor urut 01, pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'aruf Amin, serta nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Alhamdulillah sekarang baik calon presiden (nomor urut) pertama maupun kedua kalau kita lihat, walaupun belum disampaikan dalam debat, perhatian terhadap masalah gizi itu tinggi, " ujar Ketua Feligium Ilmu Gizi Persatuan Ahli Gizi Indonesia Arum Atmawikarta dalam temu media di Kantor Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta pada Jumat (18/1/2019).

"Siapapun yang menang, tapi kita bersyukur keduanya bahwa keduanya sudah berkomitmen pada perbaikan gizi. Stunting disebut oleh keduanya," kata Arum menambahkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hasil Riset Kesehatan Dasar Terkait Stunting

Melihat Kondisi Anak-Anak Kurang gizi di Pandeglang
Anak balita menangis saat ditimbang di Puskesmas, Kaduhejo, Pandeglang (14/9). Dengan puluhan penduduk mengalami gizi kurang, gizi buruk dan beberapa anak sudah divonis stunting, ini menjadi gambaran bagaimana sulitnya mencegah stunting. (Foto:Istimewa)

Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan bahwa angka stunting di Indonesia sebesar 30,8 persen. Ini menunjukkan bahwa stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena masih berada di ambang batas 20 persen.

Ketika dihubungi Health Liputan6.com belum lama ini, Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Doddy Izwardy, membenarkan adanya penurunan angka stunting di Indonesia. Pada 2013 dari 10 balita 4 di antaranya mengalami stunting.

"(Kalau di 2018) sepertinya ada penurunan ya, jadi posisinya saat ini dari lima balita satu yang stunting, " ujar Doddy.

Perbaikan gizi, khususnya penurunan stunting menjadi salah satu agenda prioritas pembangunan. Perbaikan gizi dilakukan melalui pendekatan continuum of care dengan fokus seribu hari pertama kehidupan, yaitu mulai dari masa kehamilan sampai dengan anak berusia dua tahun.

 


Jokowi Bahas Isu Stunting

Di berbagai kesempatan saat bertugas, Presiden Republik Indonesia Jokowi menyampaikan isu stunting sebagai salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang harus ditangani pemerintah. Sementara lawannya, Prabowo Subianto juga sempat menyinggung masalah stunting dalam pidatonya beberapa waktu lalu.

Adapun, masalah pangan akan menjadi perdebatan kedua antar capres pada 17 Februari mendatang dan masalah kesehatan akan menjadi salah satu tema yang akan dibahas oleh dua cawapres di 17 Maret mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya