Liputan6.com, Jakarta Salah satu hal yang terkadang menjadi kekhawatiran para ibu adalah mendapati kepala bayinya tak simetris atau peyang. Karena bentuk kepala bayi memang bisa dipengaruhi oleh kebiasaannya sejak dini, seperti posisi tidur. Bagaimana cara mencegah atau mengatasinya? Simak pengalaman Mommy Arlina Yunita dari Babyologist.
Halo Moms, apakah Anda pernah mendengar istilah kepala peyang pada bayi? Saat bayi masih berada di usia dini, pastilah Moms sering khawatir jika kepalanya tidak simetris atau peyang.
Advertisement
Istilah kepala peyang sendiri dibagi menjadi 2 yaitu:
Advertisement
Plagiocephaly (satu sisi datar, terkesan asimetris)
Brachycephaly (kepala bagian belakang rata terkesan melebar, dahi terlihat menonjol)
Cara untuk mencegah dan mengatasinya:
1. Ubah posisi tidur bayi, usahakan agar bayi tidur telentang dengan posisi kepala miring ke kiri atau kanan secara bergantian.
2. Ubah posisi tempat tidur, bayi cenderung lebih tertarik ke cahaya seperti jendela, jadi jangan sampai karena ia terus melihat ke bagian terang pada ruangan, malah ia terus menghadap hanya ke satu sisi.
3. Variasikan cara menggendong dan menyusui, bisa dengan posisi tegak, didekap, atau miring secara bergantian.
4. Menggunakan cranial orthosis atau helm/ikat kepala khusus yang digunakan pada saat bayi masih berusia antara 5/6 bulan di mana tulang tengkorak bayi masih lunak dan mudah dibentuk.
5. Lakukan lebih banyak tummy time saat bayi bermain tengkurap, dan ajaklah ia bermain. Lakukan hal ini selama 15 menit sehari. Kegiatan ini juga dapat membantu melatih otot leher
6. Menggunakan bantal khusus anti peyang. Posisikan Bayi dengan menggunakan bantal anti peyang supaya aman. Bantal ini punya tujuan untuk memperkecil kemungkinan kepala berbentuk peyang. Hal ini dapat dicegah dengan penggunaan yang tepat.
Jika belum ada perubahan, maka segeralah konsultasikan pada dokter Anda.
Semoga bermanfaat.