Kasus DBD di Jakarta Meningkat Dalam Hitungan Hari

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta mengalami lonjakan hanya dalam beberapa hari saja.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 25 Jan 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2019, 19:00 WIB
Nyamuk
DBD di Jakarta mengalami peningkatan. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta mengalami lonjakan. Peningkatan pasien yang terjangkit DBD pun terjadi hanya hitungan beberapa hari saja.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyampaikan, data kasus DBD per 23 Januari 2019 sebanyak 467 kasus.

"Per 23 Januari 2019, ada 467 kasus DBD," kata Widyastuti melalui pesan singkat kepada Health Liputan6.com, Jumat, 25 Januari 2019.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, kasus DBD mencapai 370 kasus.  Data Januari 2018 lalu tercatat, 198 kasus DBD yang terjadi di Jakarta. 

Untuk menangani DBD, Anies juga mengimbau seluruh jajaran Dinas Kesehatan melakukan langkah antisipasi. Langkah yang ditempuh antara lain pengasapan hingga pengecekan juru pemantau jentik atau jumantik. 

 

 

Simak video menarik berikut ini:


Intensitas hujan tinggi

20160308-Ilustrasi Hujan-iStockphoto
Intensitas hujan yang tinggi membuat nyamuk pembawa DBD mudah berkembangbiak. (iStockphoto)

Widyastuti melanjutkan, jajarannya sudah menyebarkan surat edaran ke fasilitas-fasilitas kesehatan, baik puskesmas sampai rumah sakit untuk menekan kasus DBD.

"Gerakan ini masif. Ada edukasi juga kepada masyarakat terkait nyamuk aedes aegypti. Kan nyamuk yang membawa virus DBD," kata Widyastuti saat berbincang dengan Health Liputan6.com melalui sambungan telepon pada Kamis, 24 Januari 2019.

Peningkatan kasus DBD dipengaruhi iklim yang basah dengan intensitas hujan dan kelembapan tinggi. Nyamuk pembawa virus DBD, Aedes aegypti pun mudah berkembangbiak. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya