Liputan6.com, Jakarta Saat memberikan makanan kepada anak, orangtua harus mengetahui porsi makan untuk anaknya. Bisa jadi anak enggan menghabiskan makan karena porsi yang diberikan orangtua terlalu banyak seperti disampaikan pakar nutrisi Saptawati Bardosono.
"Selama ini yang sering menjadi konflik antara orang tua dengan anak yaitu orang tua suka stres karena dia merasa, 'Aku ngasih makan anak segini dan itu harus dihabiskan'. Itu sebenarnya salah, jadi kita mesti lihat kebutuhan anaknya, makanya piring bayi, anak, dan orang dewasa memiliki besar yang berbeda-beda," kata Saptawati usai acara gerakan "1 Juta Iya Boleh" dari Dancow di Jakarta ditulis Sabtu (9/2/2019).
Baca Juga
Ada juga anak yang malah meminta tambah saat makan. Nah, jika ini terjadi pada Anda, Saptawati menyarankan untuk memberikan makanan seperti sayur dan buah. Bisa juga susu dan air sehingga supan makanan mereka lengkap.Â
Advertisement
Â
Pola makan anak yang sehat
Aturan makan 3 kali sehari yang umumnya diterapkan oleh orangtua kepada anak ternyata bisa berguna untuk mengontrol asupan kalori pada anak.
"Misalnya seorang anak harus mendapatkan asupan kalori itu sebanyak 1.500 kalori. Itu kan porsinya besar sekali bila dimakan sekali waktu, maka dibagi tiga waktu yakni pagi, siang, dan malam," kata Saptawati.Â
Empat jam setelah makan biasanya perut anak kosong dan perlu asupan makanan. Bila di tengah-tengah jam makan anak lapar, orangtua bisa memberikan camilan sehat seperti berupa buah atau kacang-kacangan.
Saat malam, staf pengajar di FKUI-RSCM ini juga menganjurkan agar waktu antara tidur dan makan malam tidak berdekatan. Sekitar satu atau dua jam sebelum waktu tidur, ia sudah makan.Â
"Misalnya anak tidur jam 20.00, maka makan malam jam 6 karena anak membutuhkan waktu makan sekitar setengah jam dan sisa waktunya bisa digunakan untuk bermain dengan orangtuanya." kata Saptawati. (Penulis: Siti Nurhaifa)
Â
Saksikan juga video menarik berikut
Advertisement