Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

6 Penyebab Keluarnya Darah dari Vagina Setelah Berhubungan Seks

Ini sebenarnya penyebab pendarahaan dari vagina yang terjadi setelah berhubungan seks

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mar 2019, 23:59 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2019, 23:59 WIB
Vagina Alat Kelamin Perempuan
Perdarahan Setelah Berhubungan Seks (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sebagian wanita mungkin pernah mengalami keluarnya darah saat atau sesudah bercinta. Apakah ini normal? Bagaimana pula tanggapan pakar?

Menurut salah seorang dokter dari Klik Dokter, dr Alvin Nursalim SpPD, mengatakan, bila keluhan darah keluar setelah berhubungan seks, kemungkinan hal tersebut adalah post coital bleeding. Hal ini bisa terjadi karena beberapa alasan.

Perdarahan setelah bercinta, jelas Alvin, juga dapat terjadi karena adanya erosi di vagina disebabkan baru pertama kali berhubungan seks, atau belum terlalu sering sehingga vagina masih sempit.

Akibatnya, penetrasi (penis masuk ke vagina), terutama bila wanita masih belum penuh terangsang dapat menyebabkan gesekan yang mengakibatkan luka atau lecet.

"Apabila perdarahan yang timbul hanya sedikit dan tidak berlanjut, Anda tidak perlu merasa khawatir karena mungkin perdarahan tersebut timbul akibat robekan pada vagina," ujarnya.

Misal, karena kekeringan, kondom, gesekan kuat, dan kuku jari. Namun lebih baik sementara ini Anda dan istri tidak berhubungan seks, mengingat bakteri vagina dapat menginfeksi luka tersebut.

 


Alasan Pendarahaan Saat Berhubungan Seks

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

1. Selain itu, bisa juga karena peradangan pada serviks (leher rahim). "Di mana bercinta dapat menyebabkan perdarahan," katanya.

Kondisi ini disebut dengan erosi serviks, umum terjadi pada wanita muda, wanita hamil, dan mereka yang memakai kontrasepsi pil2.

2. Polip serviks atau polip rahim. Umumnya polip ini jinak.

3. Infeksi oleh klamidia, gonorea, trikomonas, dan jamur (Infeksi Menular Seksual)

4. Vaginitis atropi yang umum terjadi karena kekurangan hormon estrogen, terutama pada wanita post menopause.

Kurangnya lendir pada vagina menyebabkan hubungan seksual menjadi nyeri dan dapat terjadi perdarahan

5. Kanker leher rahim

6. Displasia serviks. Perubahan pre-kanker pada kanker leher rahim. Risiko meningkat dengan riwayat infeksi seksual sebelumnya, berhubungan seks sebelum usia 18, melahirkan anak sebelum usia 16 tahun

7. Mioma rahim yaitu tumor jinak yang berasal dari dinding otot rahim.

Penulis : Dr Alvin Nursalim / Klik Dokter

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya