10 Pria Tertular Virus Infeksi Darah Mematikan Saat Lakukan Ritual Aneh

Dalam sebuah ritual yang mengharuskan melukai diri sendiri, 10 orang pria di Inggris didiagnosis tertular virus infeksi darah yang mematikan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 15 Mar 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2019, 21:00 WIB
Ilustrasi darah
Ilustrasi infeksi darah. (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah ritual tidak lazim membuat infeksi darah berbahaya menyebar. Sebuah laporan menemukan virus tidak dikenal dalam tubuh 10 pria di Inggris. Hal ini tidak biasa karena pria biasanya mengambil risiko yang terkait dengan infeksi.

Para penyelidik segera mencaritahu tentang hal tersebut. Mereka mengetahui bahwa pria-pria tersebut berpartisipasi dalam ritual keagamaan yang membutuhkan pertumpahan darah. Orang-orang itu melukai dan mencambuk diri mereka sendiri di Irak, Pakistan, India, dan Inggris.

"Ada kemungkinan penyebaran infeksi lewat cara ini tetapi belum pernah dideskripsikan sebelumnya," kata Dr. Divya Dhasmana dari St. Mary's Hospital di London dalam sebuah jurnal penelitian yang dipublikasikan oleh US Centers for Disease Control and Prevention, dilansir dari New York Post, Jumat (15/3/2019).

Dilaporkan, para pria ini terinfeksi virus leukemia T-sel manusia tipe 1 (human T-cell leukemia virus type 1/HTVL-1). Kebanyakan orang yang terkena ini tidak pernah mengalami gejala. Namun, beberapa mengalami penyakit seperti kanker darah atau kondisi sistem saraf yang lemah.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berbagi benda-benda tajam

Ilustrasi pisau (iStock)
Ilustrasi pisau (iStock)

HTLV-1 sendiri menyebar lewat proses menyusui, hubungan seks, transfusi darah, serta jarum yang digunakan bersama-sama. Para ahli memperkirakan bahwa ada 10 juta orang di seluruh dunia terkena infeksi. Meskipun begitu, kasus ini relatif jarang di Amerika Serikat dan Inggris.

Mereka yang terlibat dalam penelitian ini tidak mengalami gejala apapun. Diagnosis yang didapatkan diambil lewat tes yang dilakukan sebelum donor darah atau prosedur fertilisasi in vitro.

Para ahli awalnya tidak tahu bagaimana itu bisa menyebar. Namun, ketika salah seorang dari mereka memperlihatkan bekas luka di punggungnya pada Dhasmana, terungkap bahwa mereka terlibat dalam sebuah ritual penyerahan diri sebuah agama tertentu.

Salah satu ritual meminta mereka melukai dahi dengan pisau, kemudian menyerahkan benda tajam itu ke orang lain untuk melakukan hal yang sama. Selain itu, ritual lainnya membuat mereka melukai punggungnya sendiri dengan sebuah rantai tajam atau alat berbilah lainnya.

Salah seorang dari mereka mengatakan, sebelum melakukan itu, peralatan tersebut telah dicuci dan direndam dalam larutan antiseptik. Namun tetap saja, pencegahan itu tidak bisa membuat HTLV-1 menyebar.

"Pesan kami bukan 'Jangan melakukan itu', pesan kami adalah 'Jika Anda melakukannya, jangan berbagi peralatan,'" kata Dhasmana.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya