Liputan6.com, Jakarta Orang-orang di kota besar seringkali memiliki kebiasaan membawa tas yang terlalu berat. Padahal, banyak pakar mengatakan bahwa hal ini bisa berakibat buruk pada otot-otot punggung dan tulang belakang.
Ahli bedah tulang belakang di NYU Langone's Spine Center, Amerika Serikat, Dr. Charla Fischer mengatakan banyak pasiennya yang datang dengan keluhan sakit punggung. Setelah ditanya lebih lanjut, para pasien Fischer mengatakan sering membawa tas dengan beban berat.
Baca Juga
Fischer pun merekomendasikan pasiennya tersebut untuk mengurangi beban punggung hingga 1,3 kilogram.
Advertisement
Fischer mengatakan, berat tas lebih dari 1,5 kg bisa menimbulkan masalah pada punggung akibat tekanan pada cakram tulang belakang. Hal ini juga mengarah pada cedera, otot menegang, hingga nyeri kronis.
Beberapa dokter mengatakan lebih baik untuk tidak membawa tas lebih dari 5 kilogram, namun Fischer lebih menyarankan Anda untuk tidak membawa lebih dari 3 kilogram.
"Hanya 1-2 kg membuat seseorang merasa membawa batu bata di tasnya. Bersikap baiklah pada tubuh Anda," kata Fischer.
Melansir New York Post pada Rabu (20/3/2019), ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar tas dengan beban berat tidak membuat masalah pada punggung Anda.
1. Meletakkan tas saat berada di angkutan umum
Di kota-kota besar yang sibuk, transportasi massal seperti kereta banyak digunakan oleh masyarakat. Namun, beberapa orang harus membawa tas dengan beban berat.
Fischer menyarankan Anda untuk menaruh tas di tempat yang disediakan. Jika kereta terlalu ramai, ada baiknya menunggu yang lebih sepi dan tersedia tempat menaruh barang bawaan Anda.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Menyeleksi isi tas
2. Memilih isi tas
Seleksi apa yang Anda bawa dalam tas dengan baik. Misalnya, perhitungkan apakah hari ini Anda butuh membawa riasan lebih.
Fischer juga mengatakan, jika Anda membawa botol air minum, kosongkan selama perjalanan dan isilah di tempat kerja. Lebih baik lagi jika benda itu sudah tersedia di kantor sehingga tidak perlu dibawa ke rumah.
3. Dompet
Beberapa orang menaruh dompet di dalam tasnya. Selain rawan dicuri, benda ini juga bisa menambah beban bawaan.
Fischer merekomendasikan Anda untuk mengisi dompet dengan hal-hal yang benar-benar dibutuhkan. Misalnya uang non-tunai, satu kartu kredit, uang tunai darurat, serta kartu identitas dan kartu kereta.
4. Memilih tas ransel
Fischer lebih merekomendasikan tas berbentuk ransel ketimbang tas selempang. Beban di satu bahu bisa membuat rasa sakit di tulang belakang.
Ransel dianggap lebih baik karena dia mendistribusikan bobot dengan lebih merata di bahu. Namun, hindari ransel dengan tali atau strap yang tipis. Pilih yang benar-benar mendukung bagian pinggul, perut, serta pinggang Anda.
Â
Advertisement
Cara membawa tas
5. Membawa tas dengan benar
Membawa tas terlalu tinggi menyakitkan bagi otot. Sementara, jika mereka terlalu rendah, distribusi berat bisa membuat cakram tulang belakang tertekan atau menekuk ke depan atau belakang.
"Bagian atas ransel harus sejajar dengan bagian atas tulang belikat," kata Fischer. Apabila membawa benda berat seperti botol minum atau payung, masukkan ke dalam bagian utama tas daripada di samping agar beratnya sama.
6. Memilih bahan dengan bijak
Tas kulit mungkin lebih terlihat trendi. Namun, ini jelas membuat beban bertambah saat Anda berjalan. Carilah yang berbuat dari bahan ringan seperti neoprene atau kanvas.
Dia mengatakan, beberapa tas mungkin dirancang agar ergonomis, tetapi jika bahan pembuatnya berat, hal itu bisa berdampak buruk pada penggunanya.
7. Lakukan peregangan
Setelah Anda tiba di kantor atau di rumah setelah perjalanan, luangkan waktu untuk meregangkan otot punggung. Hal ini juga mencegah kram.
Fischer mengatakan, Anda bisa mencoba gerakan memutar tulang belakang. Caranya adalah dengan berbaring di lantai dan biarkan lutut terbaring di satu sisi. Kemudian, gerakkan tubuh ke sisi berlawanan dari lutut.
"Lima menit di akhir hari akan membantu ketegangan Anda," kata Fischer.