Catat, ASI jadi Sedikit Bukan karena 4 Hal Ini

Banyak hal yang menyebabkan air susu ibu (ASI) keluarnya sedikit

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Apr 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2019, 11:00 WIB
Ilustrasi Produksi Air Susu Ibu (ASI) (iStockphoto)
Ilustrasi Produksi Air Susu Ibu (ASI) (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) membuat daftar hal yang sering disalah pahami sebagai pertanda air susu ibu (ASI) kurang atau sedikit. 

Salah satu hal yang paling ditakuti ibu menyusui adalah hasil pompa asi sedikit. Hal ini seperti 'vonis' kalau si kecil akan kekurangan ASI. Padahal faktanya tak demikian.

Bagi Sahabat yang sedang menyusui, jangan langsung menyimpulkan kalau ASI kurang jika mengalami hal-hal berikut, seperti dikutip dari situs resmi AIMI  pada Senin, 1 April 2019.

1. Ukuran payudara kecil

Ukuran tak berpengaruh sama sekali pada produksi ASI. Hormon lah yang bekerja paling utama dalam hal kebutuhan ASI bagi bayi: apapun ukuran payudara ibu dapat menghasilkan ASI sesuai kebutuhan bayi.

 

2. Payudara Kencang dan Lembek

Payudara kencang justru tanda ASI lambat dikeluarka. Sementara jika kondisi payudara kempes, berarti karena ASI lancar disusukan ke bayi

3. Lambatnya aliran ASI atau Let Down Reflex (LDR)

LDR juga tidak menandakan ASI sedikit. LDR biasanya sering tidak dirasakan ketika bayi semakin besar. Produksi ASI dipengaruhi hormon prolaktin, kuncinya di proses “ pengosongan” payudara.

Sementara aliran ASI dikendalikan hormon oksitosin yang dipengaruhi oleh rasa percaya diri ibu, senak atau tidaknya ibu dan hal-hal psikologis lainnya spt stres dan lelah. Bisa saja produksi ASI cukup tapi alirannya lambat.

4. Hasil perahan sedikit

Banyak ibu merasa produksi ASI sedikit karena ketika puting dipencet ASI tidak keluar atau saat diperah, jumlahnya sedikit. Padahal hasil perahan tergantung pada disiplin memerah.

Bagi ibu bekerja, saat tidak bersama bayi, pastikan memerah dengan jadwal yg sama. Hindari juga penggunaan dot sebagai media pemberian ASIP. Bagi ibu yang tidak bekerja, tidak perlu memerah rutin. Susui bayi sekehendaknya saja karena isapan bayilah yang paling efektif menjaga produksi ASI.

Penulis : Mutia Nugraheni / Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya