Tren Minum Jus Seledri, Benarkah Bermanfaat untuk Kesehatan?

Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim banyak orang tentang jus seledri. Namun, bukan berarti Anda tidak boleh meminumnya.

oleh Melly Febrida diperbarui 10 Apr 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2019, 09:00 WIB
Manfaat Daun Seledri (Sumber: iStock)
Manfaat jus seledri (Sumber: iStock)

Liputan6.com, Jakarta Belakangan ini media sosial dibanjiri foto-foto selebritas yang minum jus seledri. Beberapa di antara mereka merasakan manfaat jus berwarna hijau itu punya banyak manfaat untuk kesehatan. Mulai dari kulit lebih sehat, menurunkan kolesterol sampai membuat tubuh lebih bugar.

Salah satu selebritas yang minum jus seledri adalah Kim Kardashian. Ibu tiga anak ini rajin minum jus seledri untuk mengurangi masalah psoriasis yang dideritanya. Lalu, benarkah sehebat itu khasiat minum jus seledri?

Profesor di bidang nutrisi yang juga penulis Finally Full, Finally Slim, Lisa Young mengatakan tren jus seledri ini memperlihatkan banyak orang menginginkan satu makanan ajaib yang bisa bermanfaat buat kesehatan mereka.

"Selalu ada momen orang tertarik terhadap sesuatu, kebetulan saat ini seledri," kata Young seperti dilansir Self, Rabu (9/4/2019).

Young mencontohkan, beberapa waktu lalu gojiberry, biji chia, spirulina begitu ngetop. Seharusnya ketika ada satu makanan begitu banyak klaim untuk kesehatan, kita perlu skeptis.

 

Tidak Ada Bukti Ilmiah

Manfaat Daun Seledri
Manfaat Daun Seledri (Sumber: iStock)

Di tengah klaim kehebatan terhadap jus seledri, tidak asa penelitian yang mendukung hal itu. "Tidak ada keajaibannya. Dasar ilmu pengetahuannya tidak ada," kata Young.

Senada dengan Young, konsultan nutrisi Keri Gans juga mengatakan hingga saat ini belum ada bukti saintifik tentang manfaat jus seledri untuk meyakinkan komunitas ilmiah.

Pakar diet asal Seattle, Amerika Serikat, Kim Larson juga meragukan klaim dari banyak selebritas dan masyarakat tentang jus seledri.

"Tidak ada penelitian ilmiah saat ini untuk mendukung klaim yang sedang trendi ini," katanya.

 

Penelitian Seputar Jus Seledri

[Fimela] Jus daun seledri
Jus daun seledri | unsplash.com

Penelitian tentang seledri pernah dilakukan pada 2009 yang diterbitkan di Molecule. Para peneliti di Serbia memberi obat kemoterapi tikus dan jus daun seledri (tetapi bukan akarnya).

Peneliti ingin melihat apakah jus tersebut memberikan efek perlindungan terhadap efek samping selama perawatan. Hasilnya, jus seledri nampaknya menurunkan intensitas salah satu penanda stres oksidatif yang mereka ukur.

Ada lagi penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology pada 2014 yang menemukan suplemen apigenin, flavonoid yang ditemukan dalam seledri, mungkin telah membantu memperlambat perkembangan gastritis dan kanker lambung pada hewan pengerat.

Untuk penelitian pada manusia, pernah ada  pada 2013 yang diterbitkan dalam Natural Medicine Journal. Sebanyak 30 pasien dengan hipertensi ringan hingga sedang mengonsumsi suplemen ekstrak seledri harian (bukan jus) selama enam minggu.

Setelah waktu itu, para peneliti melihat penurunan yang signifikan secara statistik pada tekanan darah peserta. Namun, tidak ada kelompok kontrol dan penulis utama studi ini adalah mitra pengelola di perusahaan yang membuat ekstrak.

Mengingat masih kurangnya penelitian ilmiah tentang jus seledri, bukan berarti jus ini tidak bermanfaat untuk kesehatan. Namun, tanpa ada bukti ilmiah yang kuat, minum jus seledri dalam jumlah yang sangat besar mungkin manfaatnya tidak besar. 

 

Manfaat Nyata Jus Seledri: Menghidrasi Tubuh

Benarkah Konsumsi Jus Seledri Secara Rutin Baik untuk Tubuh?
Jus seledri: menghidrasi tubuh

Menurut United States Department of Agriculture Agricultural Research Service, 95 persen berat seledri itu terdiri dari air. Seledri hanya sedikit seratnya, hanya 1 gram per tangkai besar menurut USDA.

Gans mengatakan, ketika Anda membuat jus seledri biasanya kehilangan semua serat. Manfaat terbesar yang didapatkan dari jus kemungkinan adalah tubuh terhidrasi.

Sementara Larson mengatakan, seledri sama dengan sayuran lainnya. Seledri memang mengandung vitamin dan nutrisi, seperti vitamin K (yang mendukung pembekuan darah yang sehat) dan kalium (yang membantu mendukung fungsi tubuh seperti tekanan darah yang sehat).

"Seledri tidak memiliki banyak (kelebihan) yang sayuran lain tidak memilikinya," kata Young.

Meski belum banyak penelitiannya, para ahli mengatakan jika Anda suka minum jus seledri, lakukan saja.

"Tidak ada yang salahnya minum jus seledri," kata Gans.

Namun Gans mengimbau agar jus seledri itu sebagai tambahan dari diet sehat, bukan sebagai pengganti.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya