Liputan6.com, Jakarta "Dok, teman saya punya kebiasaan minum obat antimabuk langsung empat tablet sebelum bepergian. Dia memang suka mabuk kalau bepergian jauh pakai mobil. Lantas kapan waktu yang tepat minum obat antimabuk?"
Begitulah curahan hati seorang rekan mengenai mabuk perjalanan dalam diskusi "Kasus Gawat Darurat Saat Liburan". Dokter Umum dan Kepala Unit Emergency RS Pondok Indah, Felix Samuel menanggapi pertanyaan tersebut.
Baca Juga
"Orang yang suka mabuk memang biasa minum obat antimabuk sebelum bepergian. Enggak masalah sih, tapi enggak melulu harus minum obat," ujar Felix di Royal Tulip Gunung Geulis Resort, Bogor, Jawa Barat, ditulis Sabtu (13/4/2019).
Advertisement
Mabuk perjalanan bisa dihilangkan dengan beberapa cara seperti mendengarkan musik, mengobrol, dan melihat pemandangan ke luar jendela mobil.
"Jangan hanya fokus main Hp saja. Tubuh enggak seimbang nanti, karena yang fokus hanya mata. Jadi perlu melihat pemandangan keluar juga," lanjut Felix.
Mabuk perjalanan terjadi karena adanya gangguan pada saraf pusat keseimbangan. Pusat keseimbangan ini berada di pusat otak, perifer di mata, telinga dalam, otot dan sendi.
Efek samping obat antimabuk
Felix menambahkan, ada juga orang yang baru minum obat antimabuk saat keluhan mabuk terjadi. Hal tersebut tidak masalah dan tergantung pada kondisi masing-masing orang.
"Tapi, kalau mau minum obat antimabuk, bisa juga 1,5 jam sebelum perjalanan," ujarnya.
Terkait jumlah tablet antimabuk yang diminum untuk mencegah mabuk, Felix mengatakan empat tablet bisa membuat orang banyak tertidur. Artinya, bila meminum obat antimabuk sebanyak itu, orang yang bersangkutan akan tertidur sepanjang perjalanan.
"Minum empat tablet ya bikin teler (tidur) juga. Efek sampingnya tidur terus. Yang diharapkan memang tidur. Jadi pas bangun sudah sampai di lokasi tujuan," tambah Felix yang berpraktik di RSPI - Pondok Indah.
Advertisement