Anting di Masa Depan Bisa Jadi Alat Kontrasepsi

Perkembangan teknologi memaksa alat kontrasepsi berubah bentuk

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Apr 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2019, 12:00 WIB
Tren Fashion 2019
Anting corak tortoiseshell disebut bakal jadi tren fashion 2019. (dok. Instagram @baublebar/https://www.instagram.com/p/BqvjZnZgLKV/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta Banyak cara yang bisa dipilih wanita untuk mengontrol kehamilannya. Dari penggunaan kondom, pil, maupun suntik setiap tiga bulan untuk jangka pendek. Dan untuk jangka panjangnya bisa memilih menggunakan spiral atau IUD.

Kini ada pilihan kontrasepsi lain yang sedang dikembangkan, yaitu berupa anting-anting, bahkan perhiasan.

Kontrasepsi ini dibuat dengan mengembangkan teknologi kontrasepsi skin patch. Mengandalkan kontrasepsi hormonal levonorgestrel yang sebelumnya ditanam di dalam kulit.

"Kami menemukan bahwa dosis yang dibutuhkan dari hormon kontrasepsi sangat rendah," kata Mark Prausnitz, PhD, yang mengembangkan kontrasepsi perhiasan, seperti dikutip dari Healthline.

Para ilmuwan di balik penelitian itu membuat tambalan mini yang bisa dikenakan di bawah cincin, kalung choker, jam tangan, atau bagian belakang anting-anting.

 

Anting kontrasepsi  

Tambalan itu memberikan perlindungan kontrasepsi selama tujuh hari, bahkan ketika dipakai selama 16 jam sehari dan kemudian dilepas selama delapan hari.

Hal ini berdasarkan kecenderungan banyak perempuan melepas perhiasan mereka dalam semalam. Pengembangan ini masih dalam tahap awal, dan baru dibuat berbentuk anting. Bukan tidak mungkin di kemudian hari akan ada sederet produk perhiasan yang 'sepaket' dengan kontrasepsi.

Penulis : Mutia Nugraheni / Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya