Menkes Ungkap Berbagai Masalah Kesehatan yang Sering Muncul di Kala Mudik

Berikut ini beberapa masalah kesehatan yang harus diwaspadai saat menjalani perjalanan mudik

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Mei 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2019, 13:00 WIB
Pemudik motor pulang kampung lebih awal
Pemudik motor pulang kampung lebih awal (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Jakarta Nila F. Moeloek, Menteri Kesehatan Republik Indonesia mengungkapkan beberapa penyakit yang perlu diwaspadai para pemudik di saat melakukan perjalanan mudik.

Penyakit yang harus diwaspadai pertama adalah hipertensi. Nila mengatakan, bagi mereka yang memiliki masalah ini obat tekanan darah tinggi harus selalu siap dikonsumsi.

"Minum obat hipertensi diperlukan supaya tekanan darahnya tidak naik. Tapi mungkin itu juga karena kita sedang dalam puasa, terlalu excited juga bisa ya," ujarnya di Stasiun Gambir, Jakarta, ditulis Rabu (29/5/2019).

Selain itu, infeksi kerongkongan dan infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA juga harus diwaspadai oleh para pemudik. Kedua masalah tersebut dianggap cukup sering terjadi pada saat perjalanan mudik.

Simak juga video menarik berikut ini:

Jaga Makanan Saat Mudik

Obat Keracunan Makanan
Sakit Perut Akibat Keracunan Makanan / Sumber: iStockphoto.com

Tidak hanya itu, penyakit terkait makanan juga bisa dialami oleh para pemudik. Salah satunya seperti diare.

"Hati-hati dengan makanan karena diare cukup banyak. Kalau diare di jalan kan repot ya," kata Nila menambahkan.

Berdasarkan imbauan yang disosialisasikan Kementerian Kesehatan, selain membawa bekal dari rumah, Anda harus memilih makan di tempat makan yang terlihat bersih, aman, dan nyaman. Selain itu, pastikan membeli makanan dan minuman kemasan di agen atau toko resmi serta memperhatikan tanggal kadaluarsa.

Apabila ada masalah seperti pusing, muntah, gatal-gatal, atau perut sakit dan sering buang air setelah makan, jangan ragu mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat.

Mengantuk juga Harus Diwaspadai

mudik
Apapun akan dilakukan agar bisa mudik, termasuk memanfaatkan sepeda motor melebihi kapasitas. (foto: Liputan6.com / edhie prayitno ige)

Nila juga meminta agar pemudik berhati-hati dengan masalah kantuk saat melakukan perjalanan. Seringkali, persiapan perjalanan pulang kampung membuat kurang tidur dialami seseorang yang akan mudik.

"Malam kadang tidur sudah tidak begitu baik. Biasanya kan habis sahur atau salat subuh kan berangkat, ternyata memang betul kira-kira jam 9 atau 12, kecelakaan tinggi karena kita sedang ngantuk-ngantuknya," kata Menkes.

Selain di pagi hingga siang hari, data dari Kementerian Kesehatan menemukan waktu kecelakaan lain yang harus diwaspadai juga berada di jam 12 sampai 15. Waktu itu didapat dari evaluasi mudik Lebaran tahun 2018.

Untuk korban kecelakaan, kebanyakan merupakan pengguna kendaraan sepeda motor dan banyak kasus ditemukan di jalur non-mudik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya