3 Hari Santap Makanan Tinggi Lemak Khas Lebaran, Tak Langsung Bikin Gemuk

Tidak usah takut makanan kaya lemak yang berlimpah selama Lebaran Idul Fitri 2019 bikin Anda gemuk

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 02 Jun 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2019, 08:00 WIB
[Bintang] Lebaran
Makanan khas Lebaran yang memiliki kalori tinggi. (sumber foto: tourismnews.co.id)

Liputan6.com, Jakarta - Lebaran di Indonesia identik sekali dengan sajian tinggi lemak, seperti opor, rendang, dan kuah lontong yang semua itu berbahan dasar santan dari kelapa.

Bagi sejumlah individu yang berhasil menurunkan berat badan selama Ramadan, biasanya lebih 'pilih-pilih' makanan yang akan disantap karena takut kebabalasan.

Mereka pun hanya menyantapnya sedikit saja, atau malah tidak menyentuh sama sekali makanan yang tak jarang cuma ada saat Lebaran.

Guru Besar Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga, Prof Dr Ir Ali Khomsan MS, mengatakan bahwa tak perlu khawatir akan hal tersebut lantaran pola makan kaya begitu tidak berlangsung lama. 

"Jangka waktu makanan lemak berlimpah di hari Lebaran itu kan terbatas. Hanya dua sampai tiga hari. Itu tidak secara langsung berdampak pada tubuh kita, terutama masalah berat badan dan mekanisme yang lain," kata Prof Ali kepada Health Liputan6.com dalam sebuah kesempatan belum lama ini. 

 

 


Simpan Buah di Kulkas Selama Lebaran 2019

Jadwal Imsak Hari Ini
Buah yang Harus ada Selama Lebaran / Sumber: iStockphoto

Lazimnya, kita selalu dianjurkan memasukkan satu porsi sayur ke dalam pola makan saat Lebaran.

Namun, Ali sadar betul bahwa anjuran semacam itu sulit untuk dilakukan. Oleh sebab itu, guna menyiasati agar tidak kekurangan sumber serat karena keberadaan sayur yang terbatas, buah adalah alternatif yang baik. 

"Karena buah bisa disimpan di kulkas," katanya. 

Ali akan menganjurkan untuk menyimpan buah. Upayakan satu sampai dua macam buah ada di dalam kulkas selama lebaran, seperti apel atau jeruk.

Apel dan jeruk, lanjut Ali, cenderung awet jika disimpan di dalam kulkas. Beda halnya dengan pisang dan pepaya, yang dinilai cepat mengalami proses kerusakan. 

"Saya selalu menganjurkan itu setidaknya sampai hari ke-empat atau ke-lima, saat kita bisa mengakses sayur kembali," kata Ali. 

 


Kue Lebaran pun Tinggi Lemak

Terlebih di saat Lebaran, tidak hanya makanan utama yang tinggi lemak. Makanan ringan atau kue yang ada di meja ruang tamu pun berlemak. 

"Sudah keju, gula, dan makanan bersantannya banyak pula. Oleh karena itu, strateginnya itu bila sulit mendapatkan sayur saat Lebaran," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya