Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu yang lalu, warganet sempat dihebohkan dengan foto-foto yang menunjukkan suhu panas di Kuwait hingga melelehkan benda padat. Namun, beberapa pihak sudah mengklarifikasi bahwa gambar tersebut tidak terkait dengan suhu panas.
Yang pasti, suhu panas memang diketahui sudah sering terjadi di Kuwait. Hal ini diakui oleh Wahyu Ichwandardi atau kerap disapa Pinot, seorang animator Indonesia yang sempat tinggal di Kuwait sebelum pindah ke Amerika Serikat.
Baca Juga
Ketika dihubungi Health Liputan6.com, ditulis Rabu (18/9/2019), Pinot mengatakan bahwa suhu saat musim panas di Kuwait pada Mei hingga September, rata-rata mencapai 50 sampai 55 derajat Celsius. Bahkan, terkadang bisa naik hingga 60 derajat.
Advertisement
"Dalam range ini, pemerintah sudah membatasi berbagai kegiatan di luar ruangan, terutama pekerjaan konstruksi," kata Pinot dalam surelnya.
Pinot mengatakan bahwa memang suhu di Kuwait bisa sangat ekstrem. Apabila di musim panas bisa mencapai 50 derajat Celsius, di musim dingin bisa mencapai -5 derajat Celsius. Terutama di wilayah gurun.
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Masyarakat Sudah Biasa dengan Suhu Ekstrem
Meski begitu, masyarakat di sana sudah terbiasa. Beberapa aktivitas dilakukan meski udara terbilang ekstrem.
"Saat winter biasanya orang piknik di taman atau pantai, barbeque-an dengan sweater atau jaket supaya tidak kedinginan," kata pria yang hobi mengoleksi gawai retro ini.
Mengutip Global Liputan6.com, beberapa waktu yang lalu, suhu udara di Kuwait diklaim mencapai 52,2 derajat Celsius di sore hari dan 63 derajat Celsius di siang hari. Surat kabar Al Qabas melaporkan, gelombang panas yang terjadi Sabtu, 15 Juni lalu diperkirakan akan terus berlanjut hingga musim panas, yang secara resmi akan dimulai pada 21 Juni.
Beberapa gambar menunjukkan adanya mobil yang meleleh akibat suhu panas. Namun, mengutip Otomotif Liputan6, badan Meteorologi Kuwait yang membantah hal tersebut.
Telah dinyatakan bahwa tidak ada hubungannya antara foto mobil dan lampu lalu lintas yang meleleh di media sosial, dengan suhu panas di Kuwait.
Advertisement