Antisipasi PMI Kota Bandung Soal Kemarau Panjang

Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung, Jawa Barat menyatakan telah menyiapkan langkah antisipasi penanganan musim kemarau.

oleh Arie Nugraha diperbarui 01 Jul 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2019, 21:00 WIB
Ilustrasi – Volume Sungai Citanduy hilir Bendung Menganti, perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat menyusut pada musim kemarau. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – Volume Sungai Citanduy hilir Bendung Menganti, perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat menyusut pada musim kemarau. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Bandung Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung, Jawa Barat menyatakan telah menyiapkan langkah antisipasi guna menghadapi musim kemarau.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim kemarau pada tahun ini akan berlangsung cukup panjang sampai dengan bulan September 2019.

Menurut juru bicara PMI Kota Bandung Jawa Barat Priyo Handoko, setiap tahun otoritasnya acap kali bersiaga saat musim kemarau tiba, dengan memantau seluruh wilayah yang terdampak bersama dengan perwakilan PMI di 30 kecamatan. Pendataan tersebut digunakan untuk penyaluran air bersih gratis.

"Seperti biasa kita akan tetap menunggu pengajuan dari tiap-tiap kecamatan yang ada di Kota Bandung. Kan wilayah-wilayah yang terdampak itu biasanya lima kecamatan. Yang terdampak lebih besar biasanya di Kecamatan Mandalajati," kata Priyo di Markas PMI, Bandung, Senin, 1 Juli 2019.

 

 

 

Tak semaksimal tahun sebelumya

Hanya saja, Priyo mengatakan, penyaluran air bersih gratis tahun ini tidak akan semaksimal tahun sebelumnya. Ini karena Bulan Dana PMI terlambat digelar.

"Perlu diketahui oleh masyarakat bahwa anggaran yang kita gunakan untuk bencana yang terjadi di Kota Bandung ini khususnya, berasal dari Bulan Dana PMI Kota Bandung. Jadi dari masyarakat untuk masyarakat kembali. Dan untuk tahun ini kebetulan bulan dana agak-agak terlambat," kata Priyo.

Priyo menerangkan pada tahun lalu, PMI Kota Bandung dapat menyediakan bantuan air bersih gratis sebanyak lebih dari 10 ribu liter. 

Air bersih gratis yang hendak disalurkan ke masyarakat tersebut dibeli dari PDAM Kota Bandung, dengan memakan biaya ratusan juta rupiah. Meski minim anggaran, lanjut Priyo, PMI Kota Bandung sebagai organisasi kemanusiaan memiliki kewajiban melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan.

"Kita tetap harus memberika pelayanan optimal dengan anggaran secukupnya. Tidak dipungkiri dengan raihan dari Bulan Dana PMI, sangat membantu penyediaan air bersih gratis pada musim kemarau. Sampai saat ini kami belum menerima laporan atau permintaan pasokan air bersih gratis dari tingkat kecamatan," ujar Priyo.

Tiga wilayah paling terdampak

Priyo menambahkan teknisnya dalam penyaluran air bersih gratis di lapangan, PMI Kota Bandung akan melakukannya dalam skala prioritas daerah yang terdampak. Sehingga kemungkinannya tidak seluruh daerah yang meminta bantuan pasokan air bersih gratis belum dapat terlayani seperti tahun kemarin.

Tiga wilayah yang paling sering terdampak parah pada musim kemarau yaitu Kecamatan Mandalajati, selain wilayah Panyileukan dan Ujungberung. Ketiga wilayah tersebut jelas Priyo, merupakan langganan kekeringan dan membutuhkan pasokan air bersih saat memasuki musim kemarau.

PMI Kota Bandung menyatakan wilayah Bandung Timur menjadi daerah rawan kekeringan saat memasuki musim kemarau. (Arie Nugraha)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya