Liputan6.com, Jakarta Organ intim wanita atau vagina memang memiliki aroma khas. Namun, beberapa bau tertentu kerap kali menandakan adanya infeksi. Terutama bila disertai dengan keluarnya cairan dengan warna dan kekentalan berbeda dari biasanya, ungkap American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).
Melansir laman Cosmopolitan, berikut tujuh aroma vagina yang perlu diketahui:
Baca Juga
1. Berbau busuk
Advertisement
Bila organ intim mengeluarkan aroma busuk disertai dengan demam tinggi, nyeri di bagian perut bawah atau sesi bercinta terasa menyakitkan, bisa jadi Anda mengalami penyakit radang panggul. Hal itu dinyatakan oleh U.S. Department of Health and Human Services.
Nyeri radang panggul kerap kali disebabkan oleh penyakit menular seksual seperti gonore dan klamidia, yakni ketika bakteri berpindah dari vagina atau serviks ke uterus serta organ reproduktif lain.
Penyakit ini harus diwaspadai karena jika tak segera ditangani bisa menyebabkan ketidaksuburan serta penyakit kronis. Biasanya kondisi ini bisa diatasi dengan meminum antibiotik.
2. Musky (aroma seperti mawar)
Vagina yang sehat memiliki aroma yang bervariasi, tergantung pada tingkat aktivitas Anda. Misalnya, aroma vagina akan terasa sedikit menyengat sehabis berolahraga. Ahli kesehatan wanita Dr Jennifer Wider, M.D mengatakan, ini karena kelembapan akibat saraf keringat di sekitar organ intim bekerja.
Berbau Amis
Bila organ intim Anda mengeluarkan bau amis yang menyengat, bisa jadi itu pertanda adanya infeksi. Bila aroma semakin menyengat usai berhubungan seks dan disertai dengan peningkatan cairan, bisa jadi ini merupakan tanda bakteri vaginosis, kondisi yang menyebabkan bakteri berkembang cepat yang memengaruhi pH vagina.
Bila Anda menandai adanya cairan kehijauan, gatal, dan nyeri ketika buang air kecil, bisa jadi Anda terkena trichomoniasis, penyakit menular seksual. Baik bakteri vaginosis maupun trichomoniasis dapat diatasi dengan antibiotik.
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Hindari melakukan douching karena praktik tersebut dikaitkan dengan mengganggu hormon, penyakit kronis, serta masalah reproduksi yang meningkatkan risiko kanker ovarium.
4. Bleachy (seperti aroma pemutih pakaian)
Dr Wider mengatakan, cairan pelumas atau kondom bisa menyebabkan aroma tersebut. Tak ada yang perlu dikhawatirkan dari aroma ini. Cukup gunakan pelumas tanpa pewangi ketika akan bercinta.
Advertisement
Berbau seperti besi
Bila vagina Anda mengeluarkan aroma seperti besi ketika menstruasi, maka tak perlu cemas. Ketika darah dikeluarkan dari organ intim, kerap kali disertai dengan aroma unik tersebut. Dr Wider mengatakan, hal itu bukanlah sesuatu yang menandai adanya masalah kesehatan.
6. Berbau manis
Asupan makanan tentu berpengaruh pada aroma organ intim. Dr Wider mengatakan, konsumsi buah-buahan sitrus seperti jeruk, nanas, dan jeruk bali akan membuat aroma cairan vagina berbau manis. Sebaliknya, makanan seperti bawang, bawang putih, brokoli, dan asparagus akan membuatnya beraroma kurang sedap.
7. Berbau seperti ragi
Keputihan atau infeksi ragi terkadang dialami oleh wanita. Ini terjadi ketika penggunaan pelumas, pembunuh sperma, antibiotik, atau bahkan kehamilan menyebabkan jamur tumbuh subur.
Sebagian besar infeksi jamur bisa disembuhkan dengan obat-obatan antijamur yang bisa dibeli di apotek. Meski demikian tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter.