4 Cara Mendidik Anak agar Disiplin

Mendidik anak agar disiplin tidak perlu marah-marah atau menggunakan kekerasan.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Agu 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2019, 10:00 WIB
anak
ilustrasi orangtua/Photo by Kevin Octa from Pexels

Liputan6.com, Jakarta Mendidik anak agar disiplin tidak perlu marah-marah atau menggunakan kekerasan. Malah bila menggunakan cara yang kasar anak bisa trauma dan bersikap buruk di kemudian hari.

Untuk membuat anak disiplin ada cara-cara yang cukup efektif dan bukan dengan kekerasan. Berikut caranya seperti dilansir Boldsky, Sabtu (23/8/2019).

1. Jangan selalu memanjakan anak

Jangan terlalu sering untuk menuruti semua kemauan si Kecil. Jika terlalu memanjakannya, anak akan terbiasa dengan mudah mendapatkan apa yang diinginkan.

Ia bisa tak menghargai usaha atau hal kecil dan proses untuk mendapatkannya. Dengan sedikit mengabaikan si Kecil mampu membuat mereka sadar akan perilaku yang mereka lakukan.

2. Metode time-out

Semakin kita memarahinya, maka akan semakin membuat si kecil bereaksi negatif. Untuk itu, sangat dianjurkan para orangtua untuk menggunakan metode time-out.Metode ini merupakan cara bagi orangtua untuk bisa mengajarkan ketegasan pada sang anak. Mengapa demikian?

Para orangtua akan disarankan untuk tidak bereaksi terhadap reaksi negatif yang ditunjukkan anak. Berilah waktu kepada mereka namun tetap harus diawasi setiap saat.

Dengan sedikit mengabaikan si Kecil, akan membuat mereka mengerti jika tingkah tersebut bukanlah tindakan yang baik. Tidak hanya itu saja, si Kecil nantinya juga akan mengerti jika tingkah buruknya akan memberikannya konsekuensi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


3. Merasakan Konsekuensi

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Biarkan si Kecil menerima sebuah konsekuensi dari perbuatannya. Ini merupakan salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mendisiplinkan si Kecil. Dia jadi belajar sebab dan akibat secara nyata.

Dengan membiarkan si anak merasakan konsekuensi, maka dia akan mengerti jika tindakannya itu tidak benar untuk dilakukan. Sederhananya saja, misalnya sang anak menolak untuk makan maka sebaiknya singkirkan semua makanan si Kecil dari jangkauannya.

Dengan menolak makan, si Kecil harus menerima konsekuensi jika nantinya akan merasa lapar. Hal ini akan membentuk pola pikir dia untuk bisa mengambil suatu pilihan yang baik dan benar untuk dirinya sendiri.

4. Memberikan pilihan

Saat anak merengek meminta sesuatu, cobalah memberikannya pilihan. Dengan memberikan pilihan dan melibatkan si Kecil dalam pengambilan keputusan mampu membuat mereka berpikir secara logis.

Berilah mereka pilihan seperti misalnya mau dibelikan mainan sekarang tapi yang kecil atau nanti pada saat ulang tahun tetapi mainan tersebut besar. Berilah penjelasan juga, jika dia memilih membeli sekarang itu berarti pada saat ulang tahun sudah tidak ada lagi hadiah mainan.

 

Dengan cara inilah nantinya si kecil akan dituntut untuk bisa membuat sebuah keputusan yang baik bagi dirinya.

 

 

Penulis: Tantiya Nimas Nuraini/ Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya