Latihan Sebelum Anak Berkebutuhan Khusus Pergi ke Dokter Gigi

Agar anak berkebutuhan khusus, seperti autisme tidak kaget dan takut saat masuk dan berhadapan dengan dokter gigi, perlu persiapan khusus.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 25 Agu 2019, 17:10 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2019, 17:10 WIB
Ilustrasi dokter gigi (iStockphoto)
Ilustrasi dokter gigi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Agar anak berkebutuhan khusus, seperti autisme tidak kaget dan takut saat masuk dan berhadapan dengan dokter gigi, perlu persiapan khusus. Mereka dapat dilatih di rumah dengan orangtua masing-masing.

Menurut praktisi kedokteran gigi anak Witriana Latifa, saat memeriksa gigi, anak akan berbaring dan ada lampu sorot terang yang mengarah ke wajah.

"Anak berkebutuhan khusus ini bisa dilatih menggunakan senter yang diarahkan ke mulut. Kemudian lampu senter bisa mengarah ke wajah. Cara ini agar dia tahu kalau ada lampu besar yang mengarah saat periksa gigi," papar Latifa dalam acara Spekix 2019 di Jakarta Covention Center, Minggu (25/8/2019).

Latihan tersebut untuk mengatur anak beradaptasi saat lampu mengenai mata. Jika anak berkebutuhan khusus merasa terganggu soal lampu sorot terang, maka bisa menggunakan kacamata hitam.

"Ada lampu menyorot terang ke wajah. Kalau dirasa sinar lampu terlalu terang dan mengganggu, nanti pas periksa gigi, anak boleh tutup mata atau pakai kacamata hitam," tambah Latifa.

Gunakan Sikat Gigi Elektrik

Saat memeriksa gigi, alat-alat pun ada yang berdenging dan bergetar memasuki mulut. Jika tidak dilatih, maka anak berkebutuhan khusus bisa saja tidak nyaman.

"Alat kedokteran gigi kan ada yag berdenging dan getaran terasa di mulut. Anak bisa dilatih dengan memberikan sikat gigi baterai (elektrik) sehingga dia bisa merasakan getaran di dalam mulut," Latifa melanjutkan.

Cara tersebut mengurangi kekagetan alat yang bergetar di dalam mulut saat periksa gigi. Bila suara berdenging memekakkan telinga, anak bisa menggunakan earphone.

"Alat yang mengeluarkan suara bila memekakkan telinga, anak bisa menggunakan earphone yang terkoneksi ke gawai. Tentunya, anak sudah terbiasa menggunakan gawai," ujar Latifa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya