Cerita Sedih Anak Laki-laki yang Mendaki Gunung karena Sang Ibu

Anak kecil mendaki gunung karena ibunya

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Agu 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2019, 06:00 WIB
Ilustrasi Anak Minum Air Putih (iStockphoto)
Ilustrasi anak kecil (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Anak laki-laki Tzou Ze Gang mendaki gunung tertinggi di Taiwan, Giok Taiwan (Yu Shan).

Pendakian ke puncak tertinggi yang mencapai 3.952 meter tersebut merupakan perjalanan untuk mengingat sang ibu yang sudah tiada.

Menurut ayahnya, Tzou berusia empat tahun ketika ibunya menceritakan kepadanya tentang Gunung Giok.

Tzou sangat ingin naik gunung bersama ibunya tapi saat itu kondisi kaki sang ibu bermasalah dan harus dioperasi sehingga tak memungkinkan anak ini untuk naik gunung lagi.

Pada 2018, sang ibu rupanya meninggal dunia karena sakit. Anak laki-laki tidak pernah melupakan janji yang dia buat pada ibunya dan bertekad untuk ke gunung Giok.

 

Motivasi Anak Ini untuk Naik Gunung

Mendaki dan Pendaki
Ilustrasi Foto Pendaki dan Mendaki Gunung (iStockphoto)

Ayah Tzou menulis bahwa saat naik gunung dengan putranya merupakan sebuah pendakian yang menantang.

Ia memotivasi Tzou dengan mengatakan, "Yu Shan adalah titik tertinggi di Taiwan, aku yakin kita akan lebih dekat dengan Mummy di sana".

Sepanjang perjalanannya yang berani, Tzou membawa potret ibunya, yang meninggal tahun lalu. Petualangan ayah dan anak ini diunggah di Facebook dan kemudian viral.

 

Perjalanan yang Sulit

Perjalanan dua hari itu jauh dari mudah. Tzou dan ayahnya serta tim pendaki lain awalnya berencana untuk berangkat pada 17 Agustus, tetapi terhenti oleh hujan lebat dan badai. Keberangkatan kemudian ditunda satu hari kemudian.

Ayah Tzou juga menulis bahwa bocah laki-laki itu mengalami pusing, dan kadang-kadang menunjukkan tanda-tanda sesak napas dan mual, bahkan harus berhenti beberapa kali.

Perjalanan yang sulitPerjalanan dua hari itu jauh dari mudah. Tzou dan ayahnya serta tim pendaki lain awalnya berencana untuk berangkat pada 17 Agustus, tetapi terhenti oleh hujan lebat dan badai. Keberangkatan kemudian ditunda satu hari kemudian.

Ayah Tzou juga menulis bahwa bocah laki-laki itu mengalami pusing, dan kadang-kadang menunjukkan tanda-tanda sesak napas dan mual, bahkan harus berhenti beberapa kali.

Penulis : Muthia Nugraheni / Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya