Liputan6.com, Jakarta Orangtua sebaiknya tidak hanya menuntut anak belajar agar nilai akademik baik. Dorong dan dukung anak bergerak, serta melakukan aktivitas fisik lain agar tumbuh kembangnya optimal.
"Anak jangan dituntut belajar dan belajar. Biarkan mereka bermain, engga usah olahraga, biarkan bermain, lari, lompat, panjat biarkan. Jangan dimarahi kalau lari sana sini," kata dokter spesialis kedokteran olahraga Zaini K Saragih di Jakarta seperti dikutip Antara, Minggu (8/9/2019).
Baca Juga
Paling tidak dalam sehari anak beraktivitas fisik sekitar 60 menit. Hal ini membantu perkembangan otot serta tumbuh kembang yang optimal.
Advertisement
"Kalau tidak ada olahraga maka ototnya akan lembek, ototnya tidak akan berkembang," tutur Zaini lagi.
Zaini juga menyarankan agar orangtua tidak memberikan gawai kepada anak sebagai sarana bermain. Pemberian gawai akan membuat anak kurang beraktivitas fisik, akibatnya ototk tidak pernah dipakai. Lama-lama akan lemah dan mengecil.
Â
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut
Eksplorasi Aneka Olahraga
Jika anak sudah mulai menyukai olahraga tertentu, Zaini menyarankan agar anak tetap melakukan berbagai macam jenis olahraga hingga usianya mencapai 12 tahun. Tujuannya agar seluruh perkembangan tubuh anak tumbuh dengan sempurna secara menyeluruh.
"Anak-anak enggak boleh satu jenis olahraga, harus macam-macam, kalau satu jenis otot yang dipakai itu-itu saja," kata Zaini.
Â
Advertisement