Liputan6.com, Jakarta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Djarum sepakat berdamai. Usai pertemuan keduanya bersama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, PB Djarum sepakat untuk tidak lagi menggunakan brand image produk rokok dalam kegiatan bulu tangkis.
"Djarum bersepakat untuk mengganti nama Audisi Djarum menjadi Audisi Umum Berprestasi," kata Susanto dalam program Dear Netizen di Liputan6.com pada Jumat (13/9/2019).
Baca Juga
Selain itu, Susanto mengungkapkan bahwa PB Djarum sepakat untuk tidak lagi menampilkan logo, merek, dan brand image produk rokok dalam penyelenggaraannya.
Advertisement
Kehadiran logo dan merek dianggap sebagai soft marketing dan soft promotion pada peserta anak belum senapas dengan PP 109 Tahun 2012. Di dalam regulasi itu diatur penyelenggaraan kegiatan yang disponsori rokok, meskipun bagian dari tanggung jawab sosial, tidak boleh menampilkan merek, logo, dan brand image produk rokok.
"Jadi apakah itu foundation, apakah itu klub, apakah itu PT (Perseroan Terbatas), tetapi sepanjang itu masih muncul kata 'Djarum' maka itu brand image Djarum tidak bisa dilepaskan dari Djarum sebagai produk," kata Susanto di kantor Kapanlagi Youniverse, Jakarta Pusat.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Bersyukur Sudah Selesai
KPAI menemukan bahwa inilah yang menjadi awal mula perbedaan pandangan antara KPAI dengan PB Djarum. Sehingga, Susanto meminta maaf dengan adanya 'drama' yang sempat menghebohkan publik tersebut.
"Tapi alhamdulillah lah kita bersyukur polemik ini sudah selesai dan (kepada) publik, mohon maaf sekali, barangkali publik terganggu dengan misinformasi," Susanto menambahkan.
KPAI Tak Hanya Urusi Rokok
Susanto juga mengklarifikasi bahwa KPAI sesungguhnya tak hanya mengurusi masalah rokok. Ada banyak pengaduan dari masyarakat yang dilaporkan setiap harinya kepada mereka.
"Varian kasusnya sangat banyak, kasus pengasuhan, kasus pendidikan, guru memukul anak misalnya, anak memukul anak itu kita tangani."
"Ada kasus pornografi, cyber, kasus kesehatan, dugaan malpraktik misalnya. Termasuk kasus radikalisme, pelibatan anak dalam kegiatan politik, saya kira teman-teman khalayak sudah tahu kami juga sering tangani," Susanto menegaskan.
Maka dari itu, KPAI menegaskan mereka bukan hanya mengurusi satu masalah anak saja.
Â
Advertisement
PB Djarum Tetap Lakukan Audisi Beasiswa Bulutangkis
Dalam kesempatan yang sama, Sigit Budiarto, mantan atlet sekaligus pelatih bulu tangkis di PB Djarum menyatakan bahwa ada kerugian bagi dunia badminton di Indonesia bila audisi bulutangkis seperti ini berhenti.
Menanggapi tuduhan terkait adanya promosi rokok dengan jumlah peserta audisi yang disaring, Sigit mengatakan bahwa jelas bahwa mereka mencari bibit-bibit yang terbaik lewat seleksi dan beberapa tahapan.
"Tentunya dari sekian banyak orang yang ikut, tidak bisa semuanya kami tampung," kata Sigit.
Awal dari konflik tersebut bermula usai beberapa saat lalu, PB Djarum mengumumkan penghentian audisi bulutangkis yang mereka lakukan selama bertahun-tahun di 2020. Sementara, untuk audisi 2019 masih tersisa beberapa kota lagi. Terkait hal tersebut, Sigit memberikan klarifikasi.
"Tentunya PB Djarum akan melanjutkan audisi itu, akan tetapi di sini kami minta juga PB Djarum diberikan ruang dan waktu untuk mencari format yang lebih baik daripada tahun sekarang," kata Sigit.
PB Djarum Tegaskan Tak Ingin Didikte
Selain itu, Sigit menegaskan bahwa mereka tidak ingin ada pihak-pihak dari luar PB Djarum yang tidak berkompeten untuk ikut campur dalam urusan internal mereka.
"Kami tidak bisa menentukan kapan bisa disampaikan," kata Sigit.
"Kami tidak mau didikte," tegasnya.
KPAI sendiri mengatakan mereka tetap mendukung PB Djarum untuk terus menjalankan audisi bulutangkis.
"Jadi, monggo kegiatan PB Djarum terus berlangsung, kita kan bukan dalam kerangka menghentikan kegiatannya, tetapi kita melarang kegiatan yang melanggar," kata Susanto. Sehingga PB Djarum tetap diperbolehkan melakukan audisi selama sesuai dengan kesepakatan.
"Justru kami mengharapkan korporasi-korporasi lain, elemen masyarakat, ayo berbondong-bondong mendukung kegiatan audisi, audisi apapun, badminton, tenis meja, agar anak-anak Indonesia berprestasi sesuai dengan talenta-talenta masing-masing," Susanto mengatakan.
Advertisement