Liputan6.com, Jakarta - Era digital semakin memudahkan orangtua dalam membentuk karakter anak, salah satunya melalui tokoh animasi edukatif.
Animasi dapat dimanfaatkan sebagai medium untuk menanamkan dan mengajarkan si Kecil agar memiliki perilaku yang baik juga menyenangkan.
Baca Juga
"Ketika anak memasuki masa middle childhood, yakni enam sampai 12 tahun, faktor yang memengaruhi pembentukan karakter semakin meluas," kata psikolog dari Tiga Generasi, Putu Andani, M.Psi seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Senin, 7 Oktober 2019.
Advertisement
Tidak hanya orangtua, teman, dan guru, tetapi konten atau hiburan yang dikonsumsi juga dapat mempengaruhi. Anak-anak menghabiskan rata-rata dua hingga tiga jam per hari untuk menonton konten digital, baik melalui televisi maupun internet.
Namun perlu diingat, ketika mendampingi sang buang hati menonton konten animasi, orangtua harus mengetahui alur cerita dan sifat dari setiap karakternya.
"Untuk membantu anak menginternalisasi karakter positif dari konten animasi dibutuhkan pendampingan yang intens dari orangtua. Karena tak hanya berfungsi sebagai pengawasan, momen tersebut juga bisa dijadikan sarana diskusi interaktif di antara orangtua dan anak," Putu melanjutkan.
Memenuhi Nutrisi Harian
Pemenuhan nutrisi harian yang bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan otak anak juga diperlukan. Salah satunya dengan mengonsumsi susu yang dapat menjadi sumber kalsium dan protein.
Mendukung hal ini, Frisian Flag Indonesia (FFI) memperkenalkan karakter animasi edukatif Zuzhu dan Zazha. Dua karakter ini hadir dalam kemasan baru susu cair FFI, komik, serta film pendek.
"Untuk memanfaatkan teknologi dan digitalisasi yang saat ini melekat pada anak-anak, kami membentuk cerita informatif lewat format cerita bergambar dan seri film pendek dengan karakter Zuzhu dan Zazha," kata Head of Ready to Drink Category FFI, Aliah Shalihah.
Aliah menambahkan, pihak FFI berharap bahwa kehadiran Zuzhu dan Zazha dapat menjadi alternatif konten edukasi yang menarik bagi anak.
Dengan tujuan untuk menanamkan pesan budi pekerti yang baik, membiasakan pola hidup sehat, dan pengenalan terhadap susu sebagai pilihan minuman sehat dan aman.
Merespons kehadiran dua karakter ini, seorang animator Indonesia, Bambang Gunawan Santoso, mengatakan,"Dari segi visual, paduan warna-warna cerah dapat dimanfaatkan untuk menarik perhatian anak. Pemilihan alur cerita juga jadi nyawa sekaligus kendaraan utama dalam penyampaian pesan."
Penulis: Diviya Agatha
Advertisement