Bukan untuk Dicoba, Hindari Pakai 5 Hal Ini untuk Perawatan Vagina

Ada banyak cara untuk merawat vagina. Namun, menggunakan cara-cara ini jelas bukan metode yang baik

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 15 Okt 2019, 22:00 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2019, 22:00 WIB
Vagina
Ilustrasi vagina (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Ada banyak strategi untuk menjaga kesehatan vagina. Namun seringkali, bukannya menggunakan cara yang aman, banyak orang yang memakai benda-benda tak biasa dan bahkan membahayakan.

Meski mudah dan murah digunakan, tentu saja risiko yang lebih parah bisa mengintai jika wanita nekat menggunakan beberapa benda berikut. Berikut ini beberapa hal yang tak boleh digunakan dalam perawatan vagina.

1. Pasta Gigi Bukan Untuk Mengencangkan Vagina

Vanessa Mackay, konsultan ginekologi dari Royal College of Obstetricians and Gyanecologist, Inggris menegaskan bahwa pasta gigi untuk mengencangkan vagina adalah mitos. Selain itu, metode semacam itu bisa menyebabkan kerusakan pada organ intim.

"Memasukkan pasta gigi ke dalam vagina atau vulva, tidak hanya membuat rasa tidak nyaman tetapi juga bisa menyebabkan kerusakan serius dan mengganggu flora alami vagina yang mengarah pada potensi infeksi seperti vaginosis bakteri," kata Mackay seperti dilansir dari The Sun pada Senin (15/10/2019).

Pasta gigi juga mengandung partikel-partikel kecil yang bisa menyebabkan luka besar nan menyakitkan di dinding vagina. Bahkan hal itu bisa membuat wanita menjadi tidak subur.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Bawang Putih dan Mentimun

20151020-Ilustrasi mentimun
Ilustrasi mentimun (iStockphoto)

2. Bawang Putih Bukan Untuk Pengobatan Jamur

Beberapa wanita dilaporkan menggunakan siung bawang putih untuk mengobati masalah jamur pada organ intimnya. Walaupun begitu, menurut ginekolog Dr. Jennifer Gunter, meskipun bawang putih memiliki sifat antijamur, belum diketahui apakah tanaman itu berfungsi pada manusia.

3. Mentimun Bukan untuk Membersihkan Vagina

Banyak orang mengklaim bahwa mentimun baik untuk digunakan sebagai pembersih vagina. Mereka menyatakan bahwa benda itu bisa membantu membersihkan dan menjaga bau vagina serta menangkal infeksi menular seksual.

Walau begitu, Gunter mengatakan bahwa cara ini tidak disarankan. Bahkan, metode itu bisa menimbulkan kerusakan pada organ intim.

"Gagasan bahwa pembersihan vagina baik dengan mentimun yang dikupas atau cairan pencuci yang dijual adalah misoginis yang tampil sebagai perawatan kesehatan dan saya tidak menyarankannya," tulis Gunter dalam blognya.

Peterseli dan Yoghurt

Peterseli (foto: Pixabay)
Peterseli (foto: Pixabay)

4. Peterseli Bukan untuk Mempercepat Menstruasi

Menggunakan peterseli untuk memicu menstruasi bisa menjadi ide yang buruk karena bisa mengganggu keseimbangan dalam vagina. Hal tersebut karenanya masuknya benda asing ke dalam organ intim.

"Ketika berbicara tentang tanaman, kebersihan bisa jadi masalah dengan masuknya bakteri baru. Penyisipan herbal belum diuji secara medis dan dapat dianggap tidak aman. Karena belum teruji, juga tidak ada jaminan manfaat kesehatan apa pun," kata Karin O'Sullivan, pimpinan klinis dari yayasan Family Planning Association di Inggris.

O'Sullivan mengatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa mengonsumsi peterseli secara oral atau dimasukkan dalam vagina, bisa mempercepat menstruasi.

"Yang terpenting, ada risiko dengan memasukkan benda asing ke vagina dapat menyebabkan infeksi bahkan sindrom syok toksik jika dibiarkan di dalamnya, yang bisa mematikan."

5. Yoghurt Bukan untuk Infeksi Ragi

Meski ada klaim yang menyatakan bahwa yoghurt mengandung bakteri baik yang bisa melawan jamur, tentu saja menggunakan krim itu pada organ intim bukanlah ide yang bagus.

Selain itu, mengonsumsi yoghurt dalam jumlah banyak juga tidak akan membuat banyak perbedaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya