Tato Bola Mata, Perempuan Australia Ini Buta Sementara

Wanita ini memang terkenal dengan modifikasi tubuhnya, termasuk mentato bola matanya sendiri

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 07 Nov 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2019, 08:00 WIB
Makeup
Seorang wanita di Australia buta sementara usia mentato matanya (Foto: Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Amber Luke menghabiskan banyak biaya demi membuat tubuhnya tertutupi oleh tato, termasuk matanya. Namun, ia tak menyangka hal itu malah membuatnya buta selama tiga minggu.

Perempuan asal Australia yang menjuluki dirinya "Blue Eyes White Dragon" ini mengungkapkan bahwa ia memiliki sekitar 200 tato. Termasuk di bagian tubuh seperti bibir, pipi, payudara, hingga membentuk telinga agar mirip peri.

Namun, ketika wanita 24 tahun ini memutuskan menggambar tato pada matanya, dia sempat kehilangan penglihatannya untuk sementara. Ia mengungkapkan bahwa saat itu, seniman tatonya melukis terlalu dalam ke sklera matanya.

"Yang bisa saya katakan pada Anda adalah, begitu bola mata diisi dengan tinta, rasanya seperti dia mengambil 10 pecahan kaca dan menggosoknya di mata saya," kata Luke seperti dilansir dari New York Post, dilansir Kamis (7/11/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Empat Kali Disuntik Jarum

Penyakit Mata Glaukoma
Seorang wanita di Australia buta sementara usia mentato matanya (Foto: Istockphoto)

Luke mengklaim bahwa apabila saat itu prosedurnya dilakukan dengan benar, dia tidak akan buta sama sekali. "Saya buta selama tiga minggu," ujar perempuan asal New South Wales ini.

Dia menceritakan bahwa saat proses tersebut, matanya terbuka lebar saat jarum untuk tato disuntikkan ke matanya empat kali pada setiap matanya.

Luke sendiri diketahui telah memodifikasi beberapa bagian tubuhnya. Ia memiliki lidah seperti ular dan daun telinga peri. Walau ia akan tetap melanjutkan tato di tubuhnya hingga usia 25, ia tak memiliki rencana untuk mengubah tubuh lebih ekstrem lagi.

"Tak ada lagi membelah lidah, tidak ada lagi tato bola mata," ujarnya.

Luke diketahui mendapatkan tato pertamanya di usianya yang ke 16. Setahun sebelumnya, ia didiagnosis depresi klinis. Menurutnya, tato yang didapatnya menjadi pengalamannya dalam melepas energi negatif.

"Setiap orang memiliki pendapat mereka sendiri. Semua orang tahu seperti apa keindahan di mata mereka sendiri," kata Luke.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya