Menko PMK: Bimbingan Pranikah, Solusi Atasi Kemiskinan dan Stunting

Bimbingan pranikah bisa jadi solusi mengatasi kemiskinan dan stunting.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 25 Nov 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2019, 20:00 WIB
memutuskan menikah
Solusi atasi kemiskinan dan stunting dengan bimbingan pranikah. Copyright pexels.com/@dariaobymaha

Liputan6.com, Jakarta Bimbingan pranikah dinilai bisa menjadi solusi atasi kemiskinan dan stunting. Upaya ini demi mendukung lahirnya generasi emas yang berdaya saing sebagaimana visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni membangun Indonesia maju yang didukung oleh sumber daya manusia unggul dan berdaya saing. 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan, isu bimbingan pranikah berkaitan dengan lahirnya generasi emas. Ini karena generasi emas yang berada di dalam rumah tangga bila dirawat dengan baik, kelak menjadi generasi unggul yang berdaya saing.

"Dari data per Maret 2019, jumlah keluarga di Indonesia sebesar 57.116.000 keluarga. Dari total itu, 9,4 persen (hampir 10 juta keluarga) masuk kategori keluarga miskin atau sangat miskin. Ini belum ditambah dengan keluarga yang hampir miskin sebesar 16,85 persen," tutur Muhadjir sesuai keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Senin (25/11/2019).

Menurut Muhadjir, Indonesia tidak mungkin menjadi negara yang maju bila jumlah keluarga yang miskin masih 9,4 persen ditambah 16,85 persen keluarga hampir miskin. Dari kelompok keluarga miskin ini muncul berbagai macam penyakit baik, yang berujung pada stunting. Kemudian bagaimana bimbingan pranikah memberikan pengetahuan soal perawatan agar anak tidak stunting.

"Persentase stunting tahun 2019, yakni 27,67 persen. Angkatan kerja kita saat ini, menurut Presiden Jokowi dalam rapat kabinet terbatas sebesar 54 persen tenaga kerja. Nah, itu termasuk tenaga kerja yang pernah stunting," jelas Muhadjir.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Pelatihan Bimbingan Pranikah

Muhadjir Effendy
Dalam acara perayaan Milad Muhammadiyah Ke-107 tahun di Sidoarjo, Jawa Timur pada 23 November 2019, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bicara pentingnya bimbingan pranikah untuk calon pengantin baru. (Dok Humas Kemenko PMK)

Mengenai bimbingan pranikah, tujuannya membenahi calon pengantin sejak awal, sebelum yang bersangkutan berkeluarga. Calon pengantin baru bakal diberikan materi meliputi perencanaan keluarga, kesehatan reproduksi, dan masalah ekonomi keluarga. 

"Kita tidak mungkin menjadi bangsa yang maju bila 27,67 persen balita mengalami stunting, Karena ini persoalan mendasar, maka harus kita tangan. Inilah yang melatarbelakangi, kenapa bimbingan pranikah menjadi sangat penting," Muhadjir menambahkan.

Bagi calon pengantin yang akan menikah dan belum bekerja, mereka bisa mengambil pelatihan pranikah. Dananya bisa diambil dari kartu Pra Kerja. 

Selain itu, pasangan yang ingin membuka usaha dan belum ada dana, akan diberikan akses fasilitas pendanaan. Upaya ini menggandeng Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya