Nama Pasien Sama, RS di New Jersey Salah Transplantasi Ginjal

Karena memiliki nama dan usia yang serupa, rumah sakit tertukar ketika melakukan transplantasi ginjal pada dua pasien

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Des 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 02 Des 2019, 12:00 WIB
Ilustrasi Ginjal
Ilustrasi Ginjal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah rumah sakit di New Jersey, Amerika Serikat salah melakukan transplantasi ginjal. Dilaporkan bahwa organ tersebut tertukar karena dua pasien memiliki nama dan usia yang sama.

Dikutip dari CBS News pada Senin (2/12/2019), kedua pasien di Lourdes Hospital Transplant Center tersebut sama-sama membutuhkan transplantasi ginjal.

Pasien pertama, yang berusia 51 tahun, diketahui telah mendapatkan prosedur transplantasi organ pada 18 November lalu. Namun, sehari setelah operasi, seorang staf rumah sakit menyadari bahwa pasien pertama tidak seharusnya mendapatkan ginjal tersebut.

Beruntungnya, organ tersebut cocok dengan tubuh penerima. Karena apabila tidak, bisa jadi malah berbahaya bagi pasien tersebut. Dikutip dari Fox News, pihak rumah sakit secara sukarela melaporkan kesalahan tersebut ke departemen kesehatan New Jersey.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Perbaiki Sistem Pengenalan Identitas

Ilustrasi Ginjal
Ilustrasi Ginjal (iStockphoto)

Pihak rumah sakit juga melakukan transplantasi pada pasien kedua yang belum mendapatkan prosedur tersebut enam hari kemudian. Walau begitu, tidak diketahui apakah keduanya sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

"Kedua individu yang membutuhkan ginjal menerima organ dalam waktu seminggu dan keduanya baik-baik saja," kata juru bicara Virtua Health, Daniel Moise kepada Fox News.

Direktur medis rumah sakit tersebut juga dikabarkan telah meminta maaf secara pribadi kepada pasien. Mereka juga menegaskan akan memperbaiki sistemnya.

"Kesalahan sebesar ini jarang terjadi dan meskipun dalam keadaaan yang tidak biasa dari pasien yang identitasnya serpa, verifikasi lanjutan akan mencegah kesalahan ini," tulis Dr. Reginald Blaber, Chief Clinical Officer fasilitas kesehatan tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya