Kepala BMKG: Jangan Mudah Terpancing Hoaks Bencana Saat Tahun Baru

Malam tahun baru seringkali menjadi waktu di mana hoaks soal bencana alam banyak beredar.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 30 Des 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 30 Des 2019, 17:00 WIB
HOAX
Ilustrasi hoax (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan malam tahun baru seringkali menjadi waktu di mana hoaks soal bencana alam banyak beredar.

Maka dari itu, Dwikorita meminta agar masyarakat tidak mudah termakan hoaks soal terjadinya bencana alam.

"Jangan mudah terpancing hoaks. Biasanya malam tahun baru itu panen hoaks," kata Dwikorita di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta pada Senin (30/12/2019).

Tidak hanya di tahun baru, Dwikorita mengatakan bahwa ada momen-momen tertentu ketika hoaks banyak beredar di masyarakat. Misalnya, malam Jumat Kliwon atau hari Jumat tanggal 13.

Meski tidak perlu panik, di sisi lain, masyarakat juga harus tetap meningkatkan kewaspadaannya terhadap suatu bencana alam dan tidak boleh meremehkan suatu informasi.

"Mari kita jangan panik tapi caranya juga jangan meremehkan," kata Dwikorita menambahkan.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

Cari Tahu Kebenaran

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati berbicara agar tak mudah percaya hoaks. (Foto: Giovani Dio P/Liputan6.com)
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati berbicara agar tak mudah percaya hoaks. (Foto: Giovani Dio P/Liputan6.com)

Apabila ada informasi, Dwikorita meminta masyarakat untuk mencari tahu kebenarannya lewat layanan yang telah disediakan oleh BMKG. Misalnya lewat aplikasi Info BMKG yang bisa diunduh di ponsel.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa hingga 27 Desember 2019, setidaknya terdapat 3.768 bencana alam yang terjadi di Indonesia. 

Hal tersebut menyebabkan 478 orang meninggal, 109 orang hilang, 3419 luka-luka, 6,1 juta penduduk mengungsi, dan lebih dari 73 ribu rumah mengalami kerusakan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya