Olahraga, Pencegahan Tepat Penurunan Kognitif pada Otak

Sekelompok ahli saraf dan spesialis alzheimer menjalani studi untuk menjabarkan cara terbaik dalam mencegah dan mengobati penurunan kognitif pada otak.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jan 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi Orang Tua (iStockphoto)
semakin tua seseorang semakin sulit pula mereka lepas dari obat. (Ilustrasi Lansia/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Seperempat orang dewasa berusia 80 sampai 84 tahun mengalami gangguan kognitif otak ringan, yang dalam hal ini berkaitan dengan memori menurut American Academy of Neurology.

Untuk mengatasi perihal ini, sekelompok ahli saraf dan spesialis alzheimer menjalani studi untuk menjabarkan cara terbaik dalam mencegah dan mengobati penurunan kognitif pada otak.

Hasilnya, para penulis menemukan bahwa belum ada penelitian jangka panjang yang menemukan makanan atau pengobatan yang dapat membantu penurunan kognitif.

Dari penelitian tersebut, dokter menyarankan untuk melakukan pelatihan kognitif untuk pasien. Sejauh ini, penulis studi mengatakan dengan pasti jika latihan otak seperti melakukan pemecahan masalah sehari-hari yang terkait dengan kehilangan memori dapat membantu meningkatkan penurunan kognitif.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Berikut:


Berolahraga

Ilustrasi jalan kaki olahraga untuk orang dengan nyeri lutut (iStock)
Ilustrasi jalan kaki olahraga untuk orang dengan nyeri lutut (iStock)

Satu hal besar yang diambil dari penelitian mengatakan bahwa berolahraga dua kali seminggu dapat meningkatkan penurunan kognitif. Satu studi yang dilansir dari laman The Healthy yang juga bersumber dari Science Daily menunjukkan bahwa orang dewasa dengan gangguan kognitif ringan yang melakukan pelatihan otak dua kali seminggu mendapatkan hasil yang lebih baik pada fungsi tes memori daripada kelompok yang tidak melakukannya.

Terlebih lagi, penelitian lain meminta orang dewasa yang lebih tua untuk menghadiri kelas kesehatan dua mingguan untuk melakukan sesi aerobik, latihan kekuatan, latihan keseimbangan, dan pelatihan multitasking. 

Enam bulan kemudian, mereka yang berolahraga secara teratur mendapat hasil yang lebih baik pada tes kesehatan kognitif dan memori, ditambah dengan lebih sedikit penyusutan pada otak.

American Academy of Neurology merekomendasikan dokter untuk memberitahu pasien yang mengalami penurunan kognitif untuk berolahraga dua kali seminggu untuk menjaga pikiran mereka tetap tajam.

 

Penulis: Lorenza Ferary

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya